Wali Kota Surabaya Ingatkan ASN dan Tenaga Kontrak Tak Lupa Wong Cilik

Senin 21-02-2022,14:47 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Surabaya, Memorandum.co.id - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengingatkan secara tegas kepada seluruh aparatur sipil negara (ASN) dan tenaga kontrak (outsourcing) di lingkup Pemkot Surabaya agar memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat. Peringatan itu disampaikan oleh Wali Kota Eri Cahyadi melalui virtual di ruang kerjanya pada Senin (21/2). Dalam kesempatan ini, Eri menegaskan agar ASN dan pegawai kontrak untuk tidak lupa bersyukur dan peduli dengan warga Surabaya yang mengalami kesusahan. "Ketika kita mendapatkan gaji, mendapatkan tunjangan, duite sopo? (uangnya siapa). Itu uangnya masyarakat yang bayar pajak, yang bayar retribusi, itu akhirnya masuk pendapatan asli daerah (PAD) kita. Di situlah kita bayar gajinya ASN dan tunjangan, begitu pula dengan pembayaran gaji tenaga kontrak. Berarti apa, kembali lagi, itu uang dari rakyat Surabaya, maka dari itu jangan sombong jadi ASN dan tenaga kontrak," tegas Eri. Oleh karena itu, Eri meminta agar ASN dan tenaga kontrak di Kota Surabaya untuk tidak lupa dengan zakat. Tujuan dari zakat itu, nantinya disalurkan kembali ke masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Kota Pahlawan. Menurutnya zakat bukan hanya dikhususkan untuk pegawai ASN dan tenaga kontrak yang beragama Islam, akan tetapi juga untuk seluruh pegawai yang bertugas di lingkungan Pemkot Surabaya. "Lek iku dilakoni (kalau itu dilakukan) Insya Allah urip iki enteng, ngadepi masalah iku yo enteng (hidup ini jadi mudah, menghadapi masalah pun juga mudah)," kata Eri. Eri juga memberikan arahan kepada seluruh organisasi perangkat daerah (OPD), camat dan lurah serta seluruh ASN Pemkot Surabaya untuk tidak terlalu banyak teori ketika menghadapi permasalahan di tengah masyarakat. Ia yakin, ketika OPD, camat dan lurah terlalu banyak teori, maka tidak akan bisa membawa perubahan signifikan bagi masyarakat. "Ayo lah, jangan banyak teori. Tunggu ini dan itu, ayo berpikir out of the box, sing kreatif lah (yang kreatif)," ujarnya. Agar para OPD, ASN dan tenaga kontrak di lingkungan Pemkot Surabaya lebih semangat. Eri sempat bercerita awal dia meniti karir. Di ruang kerjanya ia menjelaskan, pertama kali bergabung di Pemkot Surabaya dengan jabatan golongan IIC. Kala itu, Eri sempat menjadi tenaga ketik kontrak di Dinas Bangunan. Bahkan, ia sempat diminta seniornya untuk mengajar materi Peraturan Presiden (perpres) tentang pengadaan barang dan jasa. "Sampean salah lek ngomong Pak Eri uripe langsung enak (anda salah kalau bilang Pak Eri hidupnya langsung enak), salah. Saya dari bawah, bukan dari Golongan III jadi juragan, tidak. Saya masih ingat betul, saya juga disuruh-suruh," ungkapnya. Dari situlah, Eri memulai karirnya hingga kini menjadi orang nomor satu di Kota Pahlawan. Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu juga mengingat pesan ayahandanya, jangan pernah merasa rendah dan harus punya semangat tinggi, meskipun masih menjadi pegawai Golongan II. "Ketika saya dari Golongan II, disuruh ngetik, lulusan pasca sarjana ITS, ngununiku rasane yaopo (seperti itu gimana rasanya?). Harga diri jatuh, tapi saya tidak merasa jatuh berkat semangat dari Abah (ayah) saya. Dari situ, saya bisa belajar bagaimana menghormati wong cilik," pungkasnya. (fer)

Tags :
Kategori :

Terkait