Risma Minta Tidak Ada Lagi Anak Geng

Kamis 10-10-2019,21:00 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin

SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberikan pengarahan anak-anak dari geng Jawara Kampung dan  geng All Strar yang terindikasi tawuran.  Acara yang digelar di gedung Siola pada Kamis (10/10)  itu diwarnai isak tangis. Anak-anak ini diminta Wali Kota Risma untuk minta maaf kepada orang tua mereka masing-masing dan mencium kaki orang tuanya.  Ibu-ibu yang menerima anaknya minta maaf langsung terisak tangis. Anak baru gede (ABG) yang mendapatkan pengarahan dari Wali Kota Risma dan Kapolrestabes Surabaya itu diminta untuk saling bermaaf-maafan dan berpelukan. Bahkan, Wali Kota Risma meminta setelah keluar dari ruangan itu tidak ada lagi geng Jawara atau pun geng All Start. "Kalian harus janji setelah keluar dari ruangan ini tidak ada lagi geng-gengan. Yang ada adalah arek-arek Suroboyo. Setuju?" tanya Wali Kota Risma kepada anak-anak itu sembari dijawab setuju. Wali Kota Risma juga memastikan bahwa sudah meminta tolong kepada Kapolrestabes Surabaya untuk mencari otak atau aktor di balik kejadian itu. Sebab, anak-anak ini seolah-olah dipressure atau ditekan untuk ikut dalam geng mereka. “Mereka ini hampir 95 persen tidak mengerti. Jadi, ini ada otak yang menggerakkan mereka. Tapi otaknya ini berada di belakang. Katanya dua orang sudah ditangkap dan akan ditindaklanjuti,” tegasnya. Menurut Wali Kota Risma, yang paling penting anak-anak ini tidak mudah percaya kepada siapapun yang mengajak untuk tawuran. Misalnya seperti disampaikan anak-anak tadi bahwa ada yang mengajak dan ditekan serta diancam. “Anak-anak ini tidak perlu takut. Bahkan, tadi ada yang cerita bahwa sudah keluar dari grup WA, tapi kemudian mereka dipaksa lagi, ditarik lagi oleh mereka dan ditakut-takuti,” ujarnya. Ia juga memastikan bahwa pihak kepolisian sudah mendeteksi oknum-oknum yang mengajak tawuran itu, sehingga berkali-kali Wali Kota Risma meminta anak-anak itu untuk tidak takut pada oknum yang mengancamnya. Bahkan, Wali Kota Risma juga  meminta untuk langsung melaporkan kepada pihak kepolisian melalui nomor 110 atau melalui aplikasi Jogo Suroboyo. Sementara itu, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho juga menjelaskan, apabila ada kejadian yang mengganggu keamanan dan ketertiban Kota Surabaya, agar melaporkan kepada polisi melalui aplikasi Jogo Suroboyo itu. Sandi juga meminta tawuran yang mengganggu keamanan dan ketertiban itu tidak boleh terjadi lagi. Bahkan, ia juga memastikan bahwa dengan kemajuan teknologi saat ini, pihaknya lebih tahu pergerakan dari geng-geng ini, sehingga beberapa kali pun dibubarkan oleh pihak kepolisian. “Jadi, kami bisa memonitor adik-adik ini, makanya kami bubarkan,” ujarnya.  (udi/be)    

Tags :
Kategori :

Terkait