DPRD Surabaya: Migor Bersubsidi Belum Sentuh Pasar Tradisional

Selasa 15-02-2022,18:26 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin

Surabaya, memorandum.co.id - Keberadaan minyak goreng (migor) di pasar tradisional Surabaya masih langka. Selain itu, harga eceran tertinggi cenderung tidak stabil. Untuk itu, Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti mendorong Pemkot Surabaya agar segera mendistribusikan migor bersubsidi seharga Rp 14 ribu ke pedagang pasar tradisional. "Minyak goreng bersubsidi dari pemerintah belum menyentuh pedagang pasar tradisional," ujar Reni, Selasa (15/2/2022). Reni telah melakukan pengecekan di tiga pasar tradisional, di antaranya Pasar Pakis, Pasar Keputih, dan Pasar Klampis. Harga migor rata-rata berkisar Rp 16 ribu hingga Rp 19 ribu per liter. Dari pantauannya, banyak para pedagang yang terkena imbas pasca penurunan harga minyak goreng serentak. Stok yang dibeli dengan harga tinggi kemudian sulit terjual. Tak sedikit masyarakat memilih membeli di minimarket yang kebagian migor bersubsidi. "Pemkot harus memastikan minyak goreng bersubsidi berada di pasar tradisional juga, agar masyarakat tidak meninggalkan pasar tradisional karena harga minyak lebih mahal atau stok tidak tersedia," tandasnya. (bin)

Tags :
Kategori :

Terkait