Lumajang, memorandum.co.id - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Letjen TNI Suharyanto meninjau progress pembangunan huntara dan huntap di kawasan relokasi warga terdampak awan panas guguran Gunung Semeru di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Selasa (15/2/2022) siang Sebelumnya diketahui, terjadinya bencana awan panas guguran Gunung Semeru yang terjadi pada 4 Desember 2021 lalu menyebabkan ribuan kepala keluarga kehilangan tempat tinggal sehingga harus direlokasi. Suharyanto mengatakan, pembangunan hunian sementara dan hunian tetap dilahan seluas 81 Ha, yang dimulai pada 4 Januari lalu sampai dengan hari ini atau dalam waktu 1.5 bulan progress pencapaian pembangunan huntara sudah mencapai 234 unit dan hunian tetap sejumlah 635 unit. Ia, menjelaskan lambatnya pembangunan huntara tersebut dikarenakan pelaksanaan pembangunan huntara dilakukan oleh berbagai lapisan masyarakat yang sifatnya sukarela. “Sementara hunian tetap lebih cepat progresnya, karena pelaksanaannya dilakukan oleh BUMN dibawah koordinasi dari kementerian PUPR” tambahnya Meski demikian, sebagai institusi yang bertanggung jawab terkait penanganan bencana, pihaknya akan segera melakukan rakor dengan para penyelenggara pembangunan huntara sehingga diketahui dimana kekurangan dan bisa dipacu lagi agar pencapaiannya lebih banyak. “Paling tidak, bisa menyamai pembangunan huntap yang dilakukan oleh PUPR. Dan Alhamdulillah, di Lumajang ini proses penanganan bencana terkait relokasi pembangunan rumah bagi warga terdampak bisa dibilang cukup cepat,” pungkasnya. (ani)
1,5 Bulan, Progres Pembangunan Capai 635 Unit Huntap dan 234 Unit Huntara
Selasa 15-02-2022,18:01 WIB
Editor : Syaifuddin
Kategori :