Mantan Napi Calonkan Wawali lewat Partai NasDem

Kamis 10-10-2019,08:00 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin

SURABAYA - Aktor terkenal Mandala Abadi Shoji  (36) mengambil formulir pendaftaraan bakal calon wakil wali kota (bacawawali) di kantor DPD NasDem Surabaya, Jalan Pandegiling, Selasa (8/10) malam. Dia diwakili oleh relawannya yang tergabung dalam relawan Garda Yudha Nusantara. Perlu diketahui Mandala Shoji sempat mencalonkan diri dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 sebagai anggota DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN). Namun, Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat menyatakan  Mandala Shoji terbukti melakukan tindak pidana pelanggaran pemilihan umum (pemilu) atau kampanye gelap.  Mandala Shoji dinilai telah membagikan kupon berhadiah umrah dalam bentuk doorprize kepada warga. Putusan pengadilan yang dibacakan pada 18 Desember 2018 itu pun memvonis  Mandala Shoji hukuman tiga bulan penjara dan denda Rp 5 juta subsider satu bulan kurungan. Mandala Shoji yang mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Salemba Jakarta Pusat. akhirnya kembali menghirup udara kebebasan pada Rabu (7/8). Ketua Relawan Garda Yudha Nusantara Yahya Soeprianto mengakui, bahwa kedatangannya ke DPD NasDem Surabaya adalah mewakili Shoji untuk mengambil formulir pendaftaran calon wakil wali kota (cawawali) dalam bursa Pilwali Surabaya 2020. “Rencananya formulir pendaftaran ini akan dikembalikan secara langsung oleh beliau (Mandala Shoji, red). Namun, tidak tahu kapan formulir tersebut akan diserahkan. Sebab, saat ini beliau masih sibuk dengan pekerjaannya,”kata Yahya saat dihubungi Memorandum melalui telepon, Rabu (9/10). Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD NasDem Surabaya Srihono Yularko, mengakui kedatangan Shoji adalah untuk maju dalam cawawali melalui DPD NasDem Surabaya.  "Mandala Shoji mendaftar (mengambil formulir, red) untuk calon wakil wali kota di kantor DPD NasDem Surabaya, tapi diwakilkan kepada relawannya,"jelas Srihono. Dia menjelaskan, puluhan relawan Mandala Shoji tiba di kantor DPD Nasdem Surabaya pukul 19.20 dan mengambil formulior pendafataran. Mereka sangat antusias mendukung Shoji menduduki kursi L-2 (wakil wali kota). Pada kesempatan itu, Srihono Yularko juga sempat berkomunikasi dengan  Mandala Shoji melalui telepon. Inti dari percakapan tersebut  Mandala Shoji berniat maju menjadi wakil wali kota melalui DPD NasDem Surabaya. "Dia (Mandala Shoji, red) masih mempersiapkan diri dan mempelajari peta-petanya. Karena Kota Surabaya besar, sehingga dia belum paham kompetisi di Kota Pahlawan ini,"ungkap Srihono. Lebih jauh, Srihono, menjelaskan,  Mandala Shoji akan mengembalikan formulir pendaftaran secara langsung di DPD NasDem Surabaya."Saya meminta sebelum 15 Okrober sudah mengembalikan formulir pendaftaran. Dan beliau (Mandala Shoji, red) akan mengembalikan sendiri," ucap dia. Perlu diketahui, penjaringan bakal calon wali kota (bacawali) dan bakal calon wakil wali kota (bacawawali) DPD Partai NasDem hingga, Rabu (9/10) pukul 15.00, mengantongi 14 nama.  NasDem menyebut tak menggunakan mahar politik dalam proses seleksi tersebut. Pendaftaran yang dibuka serentak oleh Partai NasDem dalam pilkada ini sesuai dengan peraturan organisasi (PO) Partai Nasdem nomor 006-PO/DPP-Nasdem/IX/2019. Dalam peratusan tersebut menjelaskan tata cara penjaringan, verifikasi, dan penetapan bakal calon kepala daerah, dan arah wakil kepala daerah tahun 2020. "Partai NasDem tanpa mahar.Tapi ada syarat bagi calon kandidat. Mencari calon yang punya potensi menang itu paling besar," imbuh Srihono. Lebih jauh, Srihono menyebut ke-14 orang yang mengambil formulir pendaftaran bacawali dan bacawawali Kota Surabaya antara lain Gunawan (kader PSI),Ali Azhara (mantan ketua umum PB PPKN), Haryanto (ketua Peradi Surabaya), Vincensius Awey (kader Nasdem), Lia Istifahma (Pengurus Fatayat NU Jatim), Pandu Budi Rahardjono (masyarakat umum), Dwi Astuti (Muslimat NU Jatim), Soetjipto Joe Angga, Zahrul Azhar Asad atau Gus Hans (jubir Khofifah-Emil saat Pilgub Jatim 2018), Fatchul Muid (kader NasDem), Maria Lucia Lindajani (kader NasDem), Firman Ali (keponakan Mahfud MD), Ngatmisih (mantan Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Bangkalan), Mandala Abadi Shoji (artis). “Calon kandidat itu berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda. Mulai dari kader partai lain, kader NU, hingga kader internal NasDem,”papar dia. Usai mengembalikan berkas sebagai syarat pendaftaran, tahap selanjutnya adalah eliminasi. DPD Partai NasDem Surabaya hanya akan meloloskan tiga kandidat dari keseluruhan pendaftar berdasarkan nilai yang diberikan terhadap kriteria partai ke tingkat penyaringan DPW Partai NasDem Jatim. "Kriterianya ada lima. Yakni, popularitas, aksektabilitas, elektabilitas, kesukaan masyarakat, dan mempunyai kemampuan distribusi logistik. Salah satu kader terbaik kita adalah pak Awey,"papar Srihono. Partai NasDem yang hanya berbekal tiga kursi di DPRD Surabaya tentu tak bisa berdiri sendiri untuk Pilwali Surabaya. Srihono mengaku, pihaknya sudah  menjalin komunikasi politik dengan partai-partai lain untuk membentuk sebuah koalisi. "Kita sudah lobi-lobi dengan PAN, Gerindra, PKB, PSI. Ya tentu harapannya ada koalisi yang besar untuk menantang kontestasi Pilwali 2020 ini,” imbuh dia. Kendati demikian, lanjut dia, penjaringan DPD Partai NasDem hingga Rabu (9/10) belum ada yang mengembalikan berkas pendaftaran. "Tapi saya sudah mengimbau agar sebelum 15 Oktober semua mengembalikan formulir tersebut,”pungkas dia.(alf/be)

Tags :
Kategori :

Terkait