Surabaya, memorandum.co.id - Pemasangan banner Erick Thohir bersanding dengan Tri Rismaharini 2024 di sudut Kota Surabaya dinilai pakar komunikasi Unair Dr Suko Widodo tidak beretika. Kritik keras Suko Widodo ini, karena ada dugaan pemasang banner pendukung capres-cawapres belum meminta izin tokoh lokal terkait, seperti dipasangnya gambar Tri Rismaharini. "Saya lihat tidak ada etika komunikasi yang baik. Karena salah satu pendukung calon tidak meminta izin saat memasang banner itu," tegas Suko Widodo. Karena itu, dirinya yakin, pendukung Erick Thohir sengaja memasang gambar Tri Rismaharini sebagai tokoh lokal yang kini duduk sebagai Menteri Sosial. Alasan memasang gambar Tri Rismaharini di sejumlah wilayah Surabaya, karena Risma pernah dua periode menjadi wali kota. Ketokohan itu, menjadi alasan pemasang banner menggandengkan gambar Erick Thohir dengan Tri Rismaharini. "Mereka hanya memanfaatkan popularitas ibu Risma," tegas Suko Widodo. Ditegaskan Suko, pemilih milenial saat ini jauh lebih cerdas daripada pemilih sebelumnya. Di mana massa pemilih milenial bisa mengetahui, siapa calon yang maju dan berebut kursi capres 2024. "Yang jelas siapapun calonnya akan diketahui jejak digital oleh pemilih milenial," tutur dia. Suko menyebutkan, nama Tri Rismaharini merupakan Menteri Sosial yang konsisten terhadap pekerjaannya. Apalagi Tri Rismaharini menjadi sosok dekat dengan warga Kota Siranaya. Hingga kini, Suko tidak melihat upaya tokoh ini (Tri Rismaharini) melakukan kampanye di luar kewenangannya. "Tokoh nasional lain yang memanfaatkan sosok Risma untuk maju pilpres," tegasnya. Karen itu, Suko Widodo mengaku yakin, kaum milenial tidak akan terpengaruh terhadap banner tokoh yang maju pilpres 2024. "Warga Surabaya tidak akan berpengaruh. Karena mereka sudah faham popularitas Ibu Risma dimanfaatkan oleh tokoh lain," tutup Suko Widodo. Ia memprediksi, banner sengaja dipasang pendukung Erick Thohir dengan menggandengkan gambar Tri Rismaharini. Karena kepentingan basis. (day/fer)
Banner Erick-Risma 2024, Suko: Pemasang Banner Capres-Cawapres Tak Beretika
Minggu 13-02-2022,20:51 WIB
Editor : Ferry Ardi Setiawan
Kategori :