Asah Motorik Anak, Mahasiswa Undika Ciptakan Mainan Balok Multiplayer Creaticity

Selasa 01-02-2022,19:19 WIB
Reporter : Ferry Ardi Setiawan
Editor : Ferry Ardi Setiawan

Surabaya, memorandum.co.id - Mahasiswa S1 Desain Produk Universitas Dinamika (STIKOM Surabaya), Rizka Aulia Khoirunnisa, menciptakan mainan balok multiplayer yang diberi nama Creaticity. Mainan ini diperuntukkan untuk anak usia dini atau usia 3-6 tahun, yang bertujuan mengasah motorik halus sesuai perkembangan psikologis anak. “Pembuatan mainan Creaticity ini berdasarkan pengamatan di sekolah Preschool Montessori, yang menggabungkan anak didik dari berbagai usia dalam satu kelas,” kata Rizka, mahasiswa angkatan 2018 ini, Selasa (1/2/2022). Rizka mengamati kelas dan mewawancarai beberapa guru. Mereka menyampaikan bahwa motorik halus setiap anak berbeda. Misalnya, anak A bisa memegang benda dengan benar, namun anak lainnya belum. Menurut telaah Rizka, kondisi tersebut karena menyesuaikan perkembangan psikologis anak usia preschool yakni, 3-6 tahun. Usia anak tersebut mulai banyak kegiatan interaksi sosial. Oleh sebab itu, dirinya membuat mainan balok multiplayer dengan fungsi yang bisa menyesuaikan kemampuan motorik halus anak usia preschool dan menambah interaksi antar anak sesuai perkembangan psikologisnya. “Jadilah ini mainan balok yang bisa digunakan seperti papan tulis. Anak-anak dilatih motorik halusnya tidak hanya lewat menyusun balok tapi juga belajar memegang alat tulis dengan benar melalui aktivitas menggambar dan mencoret sesuai dengan keinginannya. Misalnya membuat jendela, jalan, dan lainnya,” terangnya. “Semua aktifitas tadi bisa dimainkan beberapa anak sekaligus menggunakan panah berputar yang sudah disediakan. Jadi disamping melatih motorik halus, kreativitasnya berkembang, kemampuan interaksi sosialnya juga terasah,” imbuh Rizka. Menciptakan mainan balok Creaticity ini, Rizka memakan waktu kurang lebih satu bulan. Di dalam paket Creaticity terdapat beberapa komponen yang meliputi balok dengan bentuk elemen perkotaan seperti gedung, rumah, pohon. Tidak hanya itu, Creaticity juga dilengkapi dengan spidol boardmarker dan penghapus untuk menunjang aktivitas anak saat bermain balok tersebut. Rizka menjelaskan, pemilihan tema perkotaan dipilih menurut observasi pada siswa Albata Islamic Montessori Preschool Surabaya. Berdasarkan experience anak terkait hal di sekitarnya (dalam hal ini tontonan), didapatkan tema yang sesuai adalah perkotaan. Rizka mengatakan, pengembangan mainan balok ini juga berdasarkan pengamatan pada perancangan mainan serupa yakni, mainan montessori bertema hewan dan mainan balok yang berbahan tekstil. “Dengan tema perkotaan ini anak-anak dapat lebih tertarik untuk bermain balok dan materialnya yang seperti papan tulis membuat cara bermainnya atau penggunaannya bisa lebih fleksibel,” tandasnya. Budget untuk membuat Creaticity ini membutuhkan Rp 1.900.000. Namun jika pembuatan massal diperkirakan biaya dapat ditekan hingga harga jual menjadi Rp 500 ribu. “Harapannya, inovasi ini bisa menarik minat perusahaan untuk memproduksinya secara massal, agar Creaticity bisa dimanfaatkan oleh anak-anak Indonesia dalam meningkatkan kreativitas, interaksi sosial, dan motorik halusnya,” tuntas Rizka. (bin/fer)

Tags :
Kategori :

Terkait