Broken Home (4)

Jumat 28-01-2022,10:10 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

Sekali Diajak Pulang

Selama berumah tangga, Suci hanya sekali diajak ke Bojonegoro. Pada Idulfitri pertama setelah pernikahan mereka. Itu pun tidak ke rumah Adam. Beralasan ayah-ibunya serta kakek-neneknya sudah tidak ada semua, Suci hanya diajak menginap di hotel kawasan kota untuk menginap. Pagi harinya baru diajak ke rumah. Di desa yang berjarak sekitar 27 km dan membutuhkan waktu tempuh sekitar setengah jam itu Suci ditunjuki titik-titik lahan milik Adam. Tidak hanya di satu daerah, melainkan terpencar di beberapa wilayah. Suci hanya dapat melihatnya dari mobil. Keinginan Suci untuk turun ke sawah dan membasahi kakinya dengan lumpur kehidupan di pedesaan tak kesampaian. Adam tak mengizinkan turun. Adam beralasan takut kaki istrinya dijadikan rebutan cacing sawah. “Tapi bener nggak Adam punya anak dan istri seperti dicurigai om Suci?” tanya Memorandum  kepada Ikin. Berumah tangga vs Adam dirasakan Suci seperti melayang di awang-awang. Tidak ada pijakan. Tidak ada tempat berpegang. Tidak ada arah tujuan. Walau demikian, Adam mampu menunjukkan jati diri sebagai suami yang bertanggung jawab. Semua kebutuhan dipenuhi. Baik lahir maupun batin. Karena itu, bila ditanya apanya yang kurang dari Adam, Suci tidak serta merta bisa menjawab. Semua yang dibutuhkan Suci serba tercukupi. Adam bahkan sanggup memberikan perhatian lebih. Kebebasan pun diberikan secara longgar. “Mungkin Suci merasa kesepian. Dia belum dikarunai momongan. Ayah dan ibu tidak jelas entah di mana. Mertua sudah tidak ada. Om tidak menghiraukan. Satu-satunya kerabat Suci hanya si tante,” kata Ikin. Pengacara tersebut menambahkan, memang ada sesuatu yang aneh pada hubungan kliennya vs Adam. Antara lain, Adam tidak pernah memerkenalkan satu pun kerabat. Meski kakek-neneknya serta ayah-ibunya sudah meninggal, pasti ada satu-dua kerabat yang tersisa. Meski tah, ayah dan ibunya sama-sama anak tunggal. Yang kedua, Adam terlalu rajin menggarap tanahnya di desa. Tiap libur akhir pekan selalu digunakan Adam untuk pulang ke desa. Katanya untuk menggarap sawah. Tidak eloknya, Suci tidak pernah diizinkan ikut dengan alasan takut Suci kecapian turun ke sawah. Meninggalkan Suci di hotel juga tidak mungkin. Maka, ketimbang tidak ada yang bisa dilakukan di desa, mendingan Suci menunggu di rumah. Istirahat setelah seminggu penuh lelah bekerja. Nah, karena merasa tidak ada yang bisa dilakukan di rumah untuk membunuh waktu, suatu saat Suci nekat membuntuti kepulangan Adam ke desa. Suci secara khusus mengajak temannya menyewa Grab. (jos, bersambung)    
Tags :
Kategori :

Terkait