Musim Hujan, Demam Berdarah Jadi Ancaman

Jumat 14-01-2022,20:24 WIB
Reporter : Ferry Ardi Setiawan
Editor : Ferry Ardi Setiawan

Surabaya, memorandum.co.id - Di tengah masa pandemi, kasus demam berdarah dengue (DBD) berpotensi meningkat lagi. Musim hujan menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti sebagai pembawa virus demam berdarah. Kasus DBD awal Januari 2022 sudah mencapai 69 kasus. Anggota Komisi E DPRD Jatim, Kodrat Sunyoto mengatakan, di tengah masa pandemi, kasus DBD mulai meningkat lagi. Karena itu, politisi Partai Golkar ini meminta masyarakat waspada ancaman DBD di saat masih melawan Covid-19. “Kasus DBD masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Provinsi Jatim,” tutur Kodrat Sunyoto. Kodrat yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar ini menambhakan, pengalaman sebelumnya banyak kasus DBD selama tahun 2020-2021. Pada 2021, penderita DBD terjadi pada 5.961 orang. “Jumlah kematian sebanyak 67 orang,” terang dia. Kasus DBD 2021, lanjut Kodrat Sunyoto, meski kasus DBD menurun dibandingkan 2020. Namun di 2020, jumlah DBD sebanyak 8.743 kasus dengan kematian sebanyak 69 orang. “Karena itu, awal tahun 2022 ini harus diwaspadai,” tegas dia. Kodrat menyebutkan, kasus DBD awal Januari 2022 sudah mencapai 69 kasus. “ Penyakit DBD dapat muncul sepanjang tahun dan dapat menyerang seluruh kelompok umur,” terang dia. Politisi kelahiran Lamongan ini, menjelaskan mengharapkan kepada Dinas Kesehatan Provinsi Jatim segera melakukan berbagai upaya pencegahan melalui meningkatkan peran masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk. Saatnya kembali mengkampanyekan program 3M (menguras bak mandi, menutup rapat tempat penampungan air, dan menyingkirkan barang bekas). Menurutnya peningkatan Budaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) menjadi kunci dalam penanggulangan kasus DBD di Jatim. Sebab, penyebaran DBD sangat bergantung pada kesehatan lingkungan sekitar dan perilaku hidup sehat masyarakat. Oleh sebab itu, partisipasi masyarakat harus digalakkan oleh Pemprov Jatim bersama dengan pemerintah kabupaten/kota sangat penting. Hal ini mengurangi korban kasus DBD dalam tahun 2022,” tutup Kodrat. (day/fer)

Tags :
Kategori :

Terkait