Cinta di Persimpangan (2)
Rabu 29-12-2021,10:10 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi
Dikabari Suami Selingkuh
Chacha mengaku pernah minta ikut tinggal bersama di luar Jawa, tepatnya di Sumatera Selatan, tapi suami tidak memerbolehkan.
Alasan Lutfi, tempat tinggalnya di Sumatera Selatan sangat jauh di pedalaman. Di dalam hutan. Sepi. Selain itu, Lutfi mengaku dituntut bekerja cepat dan sering pontang-panting ke sana-kemari.
Bertahun-tahun Lutfi memegang janji. Dia tidak pernah ingkar. Setiap tanggal tua, 30 atau 31, Lutfi selalu berada di rumah. Tiga-empat hari baru balik. Begitu rutin terus berjalan. Tidak pernah berubah.
Karena itu, ketika pada akhir 2010 ada kabar yang menggelitik telinganya, Chacha bergeming. Gak ngreken. Kabar itu menyatakan Lutfi punya simpanan seorang perempuan di Jakarta. Cantik dan kaya raya. Tajir melintir. Mereka bahkan sudah memiliki anak.
Chacha tak terganggu oleh kabar itu karena Lutfi tidak pernah tampak berubah dari biasanya. Ya tingkah lakunya, ya penampilannya, ya sikap-sikap khasnya. Semua masih seperti yang dulu.
Bahkan ketika Chacha bertanya tentang kebenaran kabar tadi, Lutfi menanggapi dengan senyum yang khas, yang sejuk dan ngangeni. “Lha aku katon piye toh istriku yang cantik?” begitu tanggapan Lutfi seperti ditirukan Chacha kepada Ikin.
Sempat berhenti beberapa tahun, kabar serupa didengar lagi oleh Chacha. Kali ini disampaikan sahabatnya yang bekerja sebagai lawyer di ibu kota. Isinya sama persis, nggak kurang nggak lebih.
Chacha tetap bergeming. Prinpsip dia: kebenaran pasti akan terungkap. Kalau tidak sekarang, tentu besok atau lusa. Paling apes, nanti di akhirat. Intinya, dia setel kenceng memegang teguh ucapan sang suami.
Dengan didiamkan, kabar itu pada akhirnya memang hilang dengan sendirinya. Tapi anehnya, hilangnya kabar tersebut dibarengi sikap jaga jarak teman-temannya yang pernah memberi info.
Chacha tak peduli. Dia menganggap teman-temannya itu lagi sirik atau iri. Sebab, diakui Chacha, sejak Lutfi pindah kerja di perkebunan sawit dan tambang batubara, kehidupan ekonominya melejit pesat.
Chacha memutuskan menganggap angin lalu kabar-kabar miring tadi. Dia fokus mengisi waktunya dengan lebih banyak mendekatkan diri kepada Sang Khaliq. Setelah putranya wisuda, kemudian bekerja dan menikah, apa lagi yang akan dia kerjakan selain mendekatkan diri kepada Dia? Begitu pikirnya.
Kenyamanan Chacha mulai terusik ketia dia dikirimi paket entah oleh siapa. Tidak jelas. Paket itu berisi foto-foto. Tidak hanya satu-dua, melainkan berpuluh-puluh.
Foto-foto tersebut menggambarkan kemesraan Lutfi dengan seorang perempuan cantik dan dua anak. Gambar itu ada yang diambil dengan latar belakang ruang tunggu bandara, ada yang diambil saat Lutfi dan perempuan tadi turun dari mobil mewah, ada pula yang diambil dengan latar belakang pantai berpasir putih. Chacha memperkirakan destinasi wisata itu berada di Lombok atau Bali. (jos, bersambung)
Tags :
Kategori :