Gresik, memorandum.co.id - Dinas Pertanian (Dispertan) Gresik terus berupaya mendorong produktivitas pertanian tembakau di Kota Pudak. Di antaranya melalui kolaborasi bersama Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) daerah lain dan rencana penambahan lahan di tahun 2022. Kepala Dispertan Gresik Eko Anindito Putro menjelaskan bahwa lahan tembakau di Kota Pudak seluas 25 hektare. Mayoritas berada di wilayah selatan dan utara. Saat ini, produktivitas hasil panen berada di kisaran 10 ton daun basah perhektarnya. "Kecamatan yang memiliki lahan terbesar mulai Wringinanom, Balongpanggang, Benjeng, Duduksampeyan, Bungah, Dukun dan Panceng. Tahun 2021 ini mencatatkan panen 10 ton perhektar," jelas Eko Anindito kepada memorandum.co.id, Kamis (23/12/2021). Menurutnya, hasil panen masih sangat ditentukan faktor cuaca. Cuaca ekstrem berakibat pada tidak optimalnya proses tanam sehingga memicu produktivitas yang tidak stabil. Ketika cuaca bagus dan sesuai, hasil panen pun melimpah. Nah, untuk menjaga dan meningkatkan produktifitas hasil tembakau ini, Dispertan Gresik melakukan berbagai upaya. "Kami menjalin kemitraan dengan APTI Jombang dan daerah lain yang memiliki potensi besar di bidang tembakau. Sehingga bisa membantu baik dalam proses produksi hingga pemasaran," imbuh Eko. Bahkan, pihaknya juga menginisiasi pembentukan AKTI Kabupaten Gresik. Ketika ada persoalan terkait penanaman dan pemasaran tembakau, AKTI ini diharapkam bisa memfasilitasi. Mencarikan pasar dan solusi salah satunya dengan menggandeng AKTI daerah lain. "Tahun 2022 ini, rencananya akan ada pengembangan lahan pertanian tembakau seluas 90 hektar. Lokasinya di Kecamatan Balongpanggang. Semoga ini bisa terealisasi dan mendorong peningkatan produktifitas tembakau dari Gresik," tutup lulusan Fakultas Pertanian Universitas Jember itu. Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Perlindungan Tanaman Dispertan Gresik menyebut kendala yang dihadapi pertani tembakau adalah masalah pemasaran. Karena petani di Gresik maih tergolong baru mencoba menanam tembakau. Pasar menjadi kesulitan tersendiri. "Petani masih memanen dalam bentuk daun basah. Namun untuk tahun 2022 panen direncanakan dalam bentuk rajangan (berbentuk potongan kecil dan kering, red). Sehingga dapat menyimpan hasil panen terlebih dulu apabila harga kurang stabil," pungkasnya.(and/har)
Dinas Pertanian Dorong Produktivitas Petani Tembakau di Gresik
Kamis 23-12-2021,19:28 WIB
Editor : Syaifuddin
Kategori :