Duka Istri Korban Pembacokan, Tanggung Tagihan Rumah Sakit RP 40 Juta

Senin 20-12-2021,12:32 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Surabaya, memorandum.co.id - Kematian Abdul Halim menjadi duka mendalam bagi keluarga besarnya. Terutama bagi Maimunah, istri korban. Wanita 26 tahun itu tidak menyangka jika pamitnya suami untuk bekerja merupakan pertemuan terakhir baginya. Maimunah mengatakan, sore itu sekitar pukul 17.00, korban berpamitan sebagai kuli panggul buah di Jalan Tanjung Sari. Seperti biasa, sebelum berangkat kerja Abdul Halim menyalami Maimunah dan dua anaknya yang masing-masing berusia 3 dan 9 tahun. “Kerjanya malam, pulangnya pagi. Kerja kuli angkut buah sudah 11 tahunan dijalani sejak saya dan suami tunangan,” kata Maimunah. Setelah berpamitan, Abdul Halim kemudian pergi mengendari motor Jupiter warna hijau. "Ya setiap hari pasti pamit. Tapi biasanya, mampir ngopi dulu di sebuah warung kopi sekitar rumah," kata Maimunah sembari mengusap air mata di pipinya. Kemudian malam harinya, Maimunah terduduk lemas setelah mendapat kabar dari pihak kepolisian jika suami kesayangannya itu mendapat musibah. "Awalnya saya dapat kabar jika suami saya kecelakaan di Jalan Siaga. Tapi ternyata dapat info lagi suami saya dibacok," lanjut wanita kelahiran Madura itu. Maimunah semakin terpukul setelah suami yang 11 tahun hidup bersamanya tewas setelah dirawat intensif di rumah sakit. Terlebih muncul tagihan lebih dari Rp 40 juta. "Saya DP uang satu juta. Biar jenazah bisa dibawa pulang untuk segera dimakamkan. Karena kasihan sejak pagi meninggal, jenazah baru bisa dipulangkan sore hari. Karena harus menyelesaikan persyaaratan administrasi. Bagaimana ini dengan tagihan yang harus saya bayar nantinya," ujar Maimunah dengan wajah memelas. Selain harus memikirkan biaya pendidikan putra-putrinya, ia juga harus memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. "Selama ini yang jadi tulang punggung ya suami saya. Kini saya binggung mau gimana lagi," keluhnya. Sementara ditanya terkait penyebab tewasnya Abdul Halim secara tragis, ia mengaku selama hidup bersamanya, suaminya tidak memiliki musuh. “Saya kira selama ini suami baik-baik saja. Sebelum kejadian pembacokan juga tidak ada masalah,” terang Maimunah.(alf)

Tags :
Kategori :

Terkait