Jember, Memorandum.co.id - LSM Masyarakat Peduli Pelayanan Publik (MP3) Kabupaten Jember mengundang kepala desa (Kades) terpilih dari 59 desa tersebar di 25 kecamatan bertajuk “Wes Wayahe Mbangun Jember”. Ajang silaturahmi ini diprakarsai oleh Farid Wajdi, Ketua LSM Masyarakat Peduli Pelayanan Publik (MP3) Kabupaten Jember. Hadir juga anggota DPRD Jatim, Karimullah Dahrujiadi, dapil IV Jember-Lamajang, Fraksi Golkar dan Ahmad David perwakilan dari Badan Persatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jember. Silaturahmi dan Diskusi yang bertema “Wes Wayahe Mbangun Jember” digelar di Warung Kembang Desa Pancakarya Kecamatan Ajung. Tercatat ada 33 Kades terpilih yang digelar Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak pada 25 November 2021 lalu dari 59 Desa. Ketua LSM PM3 Jember Farid Wajdi menjelaskan, kegiatan ini untuk membahas persiapan Kades terpilih agar tidak kaget dan canggung saat memimpin desa. “Karena di awal menjabat akan dihadapkan dengan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) tahun 2021 dalam Rancangan Kerja Pemerintah Desa 2021,” papar ketua LSM PM3 Jember, Kamis (9/12/2021). Jika Calon Kades ini tidak memahami hal itu, lanjut Farid, maka akan kebingungan jika tidak punya dasar penyusunan dan langkah kerja akan kewalahan. “Belum lagi RPJMD, wong kemarin Bupati saja yang punya tim ahli masih kebingungan menyusun RPJMD dan APBD,” jelas Farid. Oleh karena itu, dalam kegiatan ini, Farid menerangkan para peserta diberikan pemahaman soal penyusunan anggaran dengan pemateri yang terpercaya. “Di sini ada dari DPRD Jatim Karimullah Dahrujiadi, agar nantinya tidak kesulitan saat menyusun RKP Desa, APBDes dan LPJ, serta sharing yang mungkin masih kesulitan saat pemaparan,” katanya. Sementara perwakilan dari Kepala Bagian Kajian Politis dan Strategis Bakesbangpol Jember, Ahmad David mengapresiasi langkah LSM MP3 dalam menyiapkan Kepala Desa setelah dilantik. “Kami pun nantinya akan memberikan pendampingan, karena Pemerintah akan memberikan pemahaman,” ucapnya. David mengingatkan, tugas pokok dan fungsi Kepala Desa, setelah dilantik ini tidaklah mudah. Sebab mereka harus bisa menjadi pemimpin yang demokratis. “Jadi harus lebih banyak menyerap aspirasi masyarakat dan menetapkan segala sesuatunya harus dilakukan melalui musyawarah,” berbernya (edy)
Kategori :