Gubernur Khofifah Berkantor di Lumajang

Minggu 05-12-2021,21:19 WIB
Reporter : Ferry Ardi Setiawan
Editor : Ferry Ardi Setiawan

Surabaya, memorandum.co.id - Pasca bencana erupsi Gunung Semeru, membuat Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memilih berkantor di Kabupaten Lumajang. Orang nomor satu di Pemprov Jatim ini mengawal langsung upaya penanganan bencana Gunung Semeru. Keputusan tersebut diambil Khofifah usai melihat luasnya dampak letusan Gunung Semeru di Kecamatan Candipuro yaitu di Dusun Kampung Renteng, dusun Kamar Kajang, Desa Sumber Mujur, Desa Sumberwuluh, Desa Penanggal, dan Desa Sumber Rejo. Sedangkan di Kecamatan Pronojiwo desa terdampak adalah Desa Supiturang, Sumber Urip dan Oro- Oro Ombo. Di mana sejumlah rumah warga tertimbun material vulkanik gunung api tertinggi di pulau Jawa ini. Selain itu, akses jalan dari pusat pemerintahan dan perekonomian Kabupaten Lumajang ke Kecamatan Pronojiwo juga terputus akibat ambruknya jembatan Gladak Perak. "Seluruh pekerjaan saya kerjakan dari Lumajang. Beberapa agenda saya minta pak wagub mewakili ungkap Khofifah. Gubernur perempuan pertama di Jatim ini, menegaskan penanganan bencana GAP (guguran awan panas) Semeru menjadi prioritas utama. "Utamanya search and rescue (pencarian dan penyelamatan). Termasuk yang berkenaan dengan kebutuhan para pengungsi, semua di bawah koordinasi BNPB, Pemprov Jatim dan Pemkab Lumajang akan memaksimalkan layanan masyarakat terdampak bencana," ungkap Khofifah. Khofifah memastikan konsolidasi data dan koordinasi pencarian, penyelamatan, evakuasi dan penanganan pengungsi berjalan efektif. "Semoga tidak ada yang terlewat. Mengingat bencana ini di alami warga Kecamatan Pronojiwo dan Kecamatan Candipuro. Mengingat jembatan gladak perak putus maka penangan dibagi dua titik di masing- masing kecamatan. Semua kebutuhan dasar warga kita ihtiarkan agar tersedia. Makanan, minuman, pakaian, obat-obatan sebisa mungkin terpenuhi," tambah dia. Khofifah menyebut, dengan berkantor langsung di Lumajang maka koordinasi antarstakeholder terkait upaya penanganan kegawatdaruratan pasca terjadi GAP Gunung Semeru jauh lebih cepat. Usak meninjau beberapa titik lokasi bencana, Gubernur Khofifah Indar Parawansa bersama Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Kapolda Jatim Irjenpol Nico Afinta, Bupati Lumajang Thoriqul Haq dan jajaran pemerintah Kabupaten Lumajang di Kantor Kecamatan Pasiran. Terkait banyaknya rumah warga yang rusak dan hancur akibat guguran awan panas, Gubernur Khofifah mengatakan Pemprov Jatim akan berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terkait langkah-langkah penanganan jangka pendek dan panjang. Termasuk terkait sejumlah ruas jembatan yang runtuh akibat lahar dingin Gunung Semeru. "Bantuan dari BNPB, PUPR, TNI terkait penanganan jangka pendek sudah berdatangan sejak semalam. InsyaAllah, penanganan bencana erupsi ini bisa berjalan dengan baik. Menko PMK juga terus aktif berkoordinasi terkait apa-apa saja yang dibutuhkan Jatim," imbuhnya. Secara khusus Gubernur Jatim menyampaikan terima kasih kepada Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa yang melakukan kunjungan sekaligus mengirim berbagai alat berat untuk daerah Kecamatan Candipuro dan Pronojiwo. Terkait pengungsi, lanjut Khofifah, selain memenuhi kebutuhan dasar, Pemprov Jatim juga mengerahkan tim trauma healing guna menghilangkan rasa trauma pengungsi dengan sasaran utama perempuan, anak-anak, dan lansia. "Anak-anak di pengungsian akan didampingi memberikan hiburan kepada mereka. Dari awal terjadinya bencana saya sudah perintahkan agar tim psikososial segera melakukan assessment terhadap anak-anak," tuturnya. Sementara itu, Pemprov Jatim telah mengirimkan ratusan paket bantuan ke Kabupaten Lumajang berupa beras, lauk pauk, tambah gizi, selimut, family kids, baju anak-anak, dan sembako. Selain itu, bantuan lain juga dikirimkan yaitu terpal, kantong mayat, pampers, masker kain, masker medis, sandang, air, biskuit bayi, minyak telon, minyak kayu putih, dan suplemen. Selain itu, juga dikirimkan trail, chainsaw, tenda pengungsi, tenda posko, genset, light tower, velbed, sleeping bag, police line, cangkul, sekrop, kabel, jeriken, sepatu boot, kacamata google, toolkit, helm dan antena tower hidrolis. Terakhir, kepada Pemkab, Khofifah meminta agar koordinasi antara wilayah Candipuro dan Pronojiwo harus terus terjaga guna memastikan kebutuhan warga dan pengungsi selalu tercukupi. Termasuk di antaranya kebutuhan penanganan kesehatan bagi para pengungsi. (day/fer)

Tags :
Kategori :

Terkait