Surabaya, memorandum.co.id - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim Adik Dwi Putranto menegaskan erupsi Gunung Semeru berdampak pada sektor ekonomi yang menjadi andalan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang. Seperti potensi perkebunan, pertanian, peternakan, perdagangan, pertambangan dan pariwisata.
"Dampaknya pada ekonomi cukup besar, karena Lumajang ini kan termasuk lumbung pangan Jatim, di sana banyak komoditas pertanian dan perkebunan yang menjadi komoditas andalan, di antaranya padi, kopi, tembakau, jagung, cabe dan tebu. Selain itu juga buah-buahan seperti pisang, mangga dan lainnya. Malang juga, ada sayur-sayuran, buah dan bunga pasti terdampak. Kalau terkena abu vulkanik, ini kan bisa mati semua," ujar Adik Dwi Putranto di Surabaya, Minggu (5/12/2021).
Begitu juga dengan sektor peternakan dan pertambangan. Menurut Adik, potensi perternakan Lumajang dan Malang juga cukup besar. Selain penggemukan sapi, di sana juga banyak populasi sapi perah yang menjadi pemasok beberapa industri susu besar.
"Kalau tambang, di sana banyak tambang pasir dan untuk saat ini memang terhenti. Pasir Lumajang terkenal memiliki kualitas bagus dan dikirim ke beberapa daerah di seluruh Jatim, seperti Surabaya, Sidoarjo dan lainnya. Tetapi setelah erupsi, produksinya pasti akan melimpah," tambahnya.
Sementara untuk jalur distribusi, untuk Surabaya arah Lumajang dan Surabaya arah Malang tidak ada kendala dan masih aman. Tetapi untuk jalur distribusi dari Lumajang ke Malang terputus karena jembatan Gladak Perak kecamatan Pronowijoyo yang menghubungkan Lumajang-Malang putus.
Meski demikian, ia belum bisa memastikan berapa besar kerugian yang diderita oleh petani Lumajang dan Malang, karena erupsi juga belum berhenti.
"Belum tahu secara pasti berapa kerugiannya. Karena nilai kerusakan dan kerugian masih dalam kajian. Tetapi untuk saat ini kami kosentrasi pada penanganan bencana dan bantuan," tegasnya
Kadin, ujar Adik, memiliki Satgas Bencana, mulai dari Kadin Indonesia, Kadin Provinsi hingga Kadin Daerah.
"Kadin bergerak bersama Pemuda Pancasila dan LaNyalla Academia membuka pos bantuan dan melakukan koordinasi multipihak. Menghimpun sumberdaya dan rekening resmi untuk Kadin Peduli. Kami juga melakukan koordinasi dengan ALFI untuk distribusi bantuan," pungkasnya. (day/fer)