Surabaya, Memorandum.co.id Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur, serta Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Timur menandatangani nota kesepahaman mendukung kebangkitan ekonomi di daerah melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).
Penandatanganan kesepahaman dilakukan oleh Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim bersama Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto dan Ketua Umum HIPMI Jatim, Rois Sunandar Maming dan disaksikan oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi, dan Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid disela pembukaan pameran INAPRO Expo 2021, di Grand City Surabaya.
Adik Dwi Putranto mengungkapkan peran media sangat penting. Karena media massa merupakan ujung tombak yang bisa mengubah opini masyarakat untuk mencintai produk dalam negeri. "Kami berharap, para awak media juga akan tertarik menjadi enterpreneur, menjadi wirausaha di masa kini dan masa depan," katanya.
Ia menegaskan, keinginannya untuk mencetak jurnalispreneur didasari dari banyaknya jurnalis yang sebenarnya memiliki potensi menjadi wirausaha. Banyak juga jurnalis yang telah memiliki usaha namun masih belum berkembang dan dijalankan dengan asal-asalan. Padahal sebenarnya mereka memiliki jaringan luas yang bisa dimanfaatkan. Terlebih jumlah enterpreneur di Indonesia juga masih sangat terbatas dan harus terus diperluas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Saat ini jumlah wirausaha Indonesia baru mencapai sekitar 3,47 persen dari total penduduk.
"Ini kami anggap penting karena kemajuan dan kesejahteraan bangsa terletak dari seberapa besar jumlah rakyatnya yang menjadi enterpreneur atau wirausaha," ungkapnya.
Sementara itu, Lutfil Hakim mengungkapkan bahwa PWI Jatim akan memberikan support sebesar-besarnya atas program Gernas BBI yang telah dicanangkan oleh pemerintah dengan memberikan pemahaman kepada jurnalis tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan perannya dalam ekonomi Indonesia, khususnya Jawa Timur.
Pers didorong sehat di bidang ekonomi dan mencegah hoaks serta mendorong kewirausahaan.
"Bisa dengan membuat kelas khusus pelatihan bagi jurnalis untuk memahami lebih jauh tentang UMKM, khususnya soal - soal peran UMKM yang besar terhadap ekspor, penyerapan tenaga kerja, dan kontribusinya yang signifikan terhadap rata-rata GDP dan PDRB daerah per tahun, meski di sisi lain kerap mengalami sulitnya akses pembiayaan modal perbankan, serta rendahnya peran pemerintah dalam menembus pasar baru ekspor," ujar Lutfil Hakim. (day)