Lurah dan LPMK Asemrowo Dukung Pemulihan Ekonomi Lewat UMKM Doa

Jumat 26-11-2021,11:51 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Surabaya, memorandum.co.id - Program bertajuk UMKM Doa (Dodolan Asyik) merupakan satu terobosan baru yang dihadirkan Kecamatan Asemrowo. Para pelaku UMKM di wilayah Asemrowo digandeng dan diberdayakan. Salah satunya dengan menyediakan stan gratis untuk berjualan. Lurah Asemrowo Asnafi didampingi ketua LPMK Asemrowo M Widodo rutin melakukan monitoring. Salah satunya memantau perkembangan pelaku UMKM Doa yang berjualan di dalam kantin PT Susanti Megah. "Alhamdulillah kita dibantu PT Susanti Megah yang memberikan fasilitas berupa stan gratis untuk UMKM, agar para pegawai bisa membeli makan siang atau membeli snack di stan ini," kata Asnafi di sela-sela tinjauannya, Jumat (26/11/2021). Program UMKM Doa disebut sebagai wujud pemulihan ekonomi. Memberikan secercah harapan bagi para pelaku usaha kecil di tengah pandemi. Harapan Lurah Asnafi, indikator kesejahteraan warga tetap tumbuh dan tidak berhenti. "Selain menyediakan stan gratis di sini, juga di beberapa tempat lain seperti di halaman kantor kelurahan dan halaman kantor kecamatan. Harapannya, melalui program UMKM Doa yang diinisiasi oleh Pak Camat dan ketua LPMK Asemrowo ini, para pelaku UMKM tetap bisa survive di tengah pandemi Covid-19," tuturnya. Sementara itu, ketua LPMK Asemrowo menjelaskan, ada 14 pelaku UMKM Doa dari Kelurahan Asemrowo yang diberdayakan di kantin PT Susanti Megah. "Setiap harinya ada tiga UMKM yang berdagang. Digilir sesuai jadwal dan tidak dipungut biaya. Semua fasilitas yang ada di sini gratis, pelaku UMKM tinggal berjualan saja," paparnya. Adapun pelaku UMKM Doa yang berjualan dibagi menjadi 3 shift. Jadwal shift 1, mulai jam 08-13.00. Lalu shift 2, mulai jam 13.00-20.00. Dan 1 UMKM menetap dari pagi sampai malam. Ke depan, pihaknya berencana mengorbitkan pelaku UMKM Doa berdagang sampai pagi. "Sebenarnya perusahaan minta kalau bisa ada yang berjualan sampai pagi. Karena di perusahaan ini aktivitas malam sampai pagi ada. Namun kendalanya UMKM banyak yang belum siap. Jadi untuk sementara jalan dulu sambil kita evaluasi," jelasnya. Sejauh ini, selama lebih dari 3 minggu difasilitasi stan berjualan gratis di kantin PT Susanti Megah, Widodo menyebut omzet pedagang masih naik turun. Sehingga dia melihat perlu ada tambahan variasi makanan yang disesuaikan dengan pangsa pasar di sana. "Diberikan tempat jualan di sini itu sebuah peluang. Jadi harus dimanfaatkan lebih maksimal. Selama ini baru mie ayam dan nasi campur, sedangkan pelaku UMKM yang lain menjual makanan jadi seperti gorengan dan makanan basah. Ke depan kita akan dorong agar nanti ada tambahan menu baru. Seperti soto atau lontong balap itu belum ada. Sehingga karyawan tertarik untuk datang," tuntasnya. (mg3)

Tags :
Kategori :

Terkait