Mayapada Hospital Surabaya Resmi Dibuka, Kini Berobat Tak Perlu ke Luar Negeri

Senin 22-11-2021,18:23 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin

Surabaya, memorandum.co.id - Mayapada Hospital Surabaya resmi dibuka, Senin (22/11/2021). Rumah sakit tipe C ini merupakan unit ke-5 dari Mayapada Healthcare yang berlokasi di Jalan Mayjen Sungkono  20, Surabaya, di tanah kelahiran sang pendiri Mayapada Group, Dato’ Sri Prof Dr Tahir. Peresmian rumah sakit 18 lantai dengan 105 tempat tidur itu ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Kepala Staf Presiden Moeldoko, Gubernur Jatim Khofifah Gubernur Jatim, dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Jonathan Tahir selaku Group CEO Mayapada Healthcare mengatakan, pihaknya telah siap menghadirkan Mayapada Hospital di Surabaya untuk menjawab kebutuhan masyarakat dan melayani pelayanan kesehatan unggulan bagi masyarakat Jawa Timur dan Timur Indonesia, tanpa harus pergi ke luar negeri. “Kami selalu berkomitmen untuk memberikan layanan yang unggul dalam kualitas pelayanannya,” katanya. Rumah sakit ini mengusung kenyamanan pasien yang utama dan keamanan rumah sakit dengan layanan kegawatdaruratan yang cepat tanggap didukung alur pasien khusus infeksius dan non-infeksius Kendati telah dibangun 18 lantai dengan kapasitas 105 tempat tidur, berencana untuk terus mengembangkan hingga 200 tempat tidur, di tanah seluas 3500m2 tersebut. "Mayapada Hospital Surabaya merupakan rumah sakit ke-5 dari Mayapada Healthcare. Setelah sebelumnya lebih dulu berdiri Mayapada Hospital Tangerang, Mayapada Hospital Jakarta Selatan, Mayapada Hospital Bogor BMC, dan Mayapada Hospital Kuningan serta beroperasi menjadi mitra pelayanan kesehatan terkemuka yang melayani area Jabodetabek," jelas Jonathan Tahir. Jonathan memaparkan, rumah sakit ini dibangun di masa pandemi, sehingga mempunyai persiapan dan solusi khusus dalam menghadapi pasien infeksius dan non-infeksius. Mulai dari alur penerimaan, alur pelayanan, serta alur perawatan yang terpisah dan berbeda. "Sehingga pelayanan tetap berjalan aman, nyaman dan sesuai kebutuhan. Begitu juga dengan ruangan perawatan isolasi khusus untuk pasien Covid-19, di mana satu lantai tersebut mempunyai alur udara yang terpisah, berbeda serta bertekanan negatif," bebernya. Salah satu fasilitas layanan yang diunggulkan juga dari Mayapada Hospital Surabaya adalah ICU Solitaire, yaitu ICU satu kamar satu pasien sehingga tidak terjadi risiko penularan antarpasien. Dan tersedianya peralatan hemodialisa di kamar ICU yang dapat meminimalisir perpindahan pasien apabila diperlukan tindakan hemodialisa. Serta tersedianya ICU bertekanan negatif dan bertekanan positif sesuai kebutuhan pasien. Rumah sakit ini menyediakan layanan komprehensif kegawatdaruratan 24 jam 7 hari. Terdiri dari Trauma Center, Cardiac Emergency, dan Stroke Emergency. Trauma Center memiliki tim komprehensif yang cepat dan sigap serta berkomitmen dalam menangani pasien dengan berbagai kasus cedera yang membutuhkan tindakan cepat. Jonathan mengungkapkan, yang menarik dari layanan unggulan MCU ini adalah one stop service medical check up berstandar Internasional. Ini didukung oleh dokter-dokter multispesialisasi yang lengkap mulai dari dokter spesialis hingga sub-spesialis. "Sehingga jika ditemukan adanya masalah kesehatan setelah hasil pemeriksaan, dapat diarahkan ke dokter yang ahli di bidangnya. Dan menjadikan layanan MCU ini menjadi tujuan wisata kesehatan Indonesia (health tourism) yang siap melayani pasien dari Sabang-Merauke. Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengaku menaruh harapan tinggi dengan telah beroperasinya rumah sakit tipe C itu di Surabaya. Salah satunya, memunculkan tren berobat di dalam negeri. “Kita ini butuh tambahan layanan kesehatan kuratif yang bisa memberi garansi, respons, dan bisa meyakinkan calon pasien yang merasa lebih percaya diri kalau berobat di luar negeri,” ujarnya. Kehadiran Mayapada Hospital Surabaya, harap Khofifah, bisa memberi penguatan keyakinan bagi kalangan masyarakat, agar memilih tetap berobat di Jawa Timur. Sebab berdasarkan data yang dia dapatkan, nilai investasi yang sudah dikeluarkan masyarakat Indonesia, termasuk masyarakat Jawa Timur, untuk berobat ke luar negeri nilainya cukup fantastis. “Tadi saya lihat data kira-kira  Rp 34 triliun. Angkanya cukup besar. Oleh karena itu, devisa itu enggak usah keluar. Karena sudah ada layanan kesehatan yang bisa mensubtitusi,” katanya. Sedangkan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, telah beroperasinya rumah sakit ini membuat Pemkot Surabaya semakin yakin dengan pencanangan Medical Tourism. “Karena semakin banyak pilihan layanan kesehatan di Surabaya, khususnya Mayapada Hospital. Karena saya yakin, pelayanan di rumah sakit ini tidak kalah dengan di luar negeri,” pungkasnya. (mg3)

Tags :
Kategori :

Terkait