Surabaya, memorandum.co.id - Kota Surabaya telah dipilih pemerintah pusat menjadi percontohan pembelajaran tatap muka (PTM) total. Pelaksanaan PTM 100 persen ini realisasinya menunggu surat keputusan bersama (SKB) 4 menteri. Keputusan tersebut mendapat apresiasi dari anggota Dewan Pendidikan Jatim Isa Anshori. Dia menilai keputusan menerapkan PTM 100 persen itu satu langkah yang cerdas. "Keputusan yang cerdas dan memperhatikan keberlangsungan pendidikan anak. Keputusan pembelajaran tatap muka (PTM) adalah keputusan yang tetap, yang berpihak kepada generasi anak bangsa," ujarnya, Jumat (19/11/2021). Lanjut Isa yang juga sekretaris Lembaga Pendidikan Anak (LPA) Jawa Timur, melalui keputusan tersebut menunjukkan bahwa pemerintah sangat peduli dengan pendidikan anak dan masa depan anak Indonesia. "Saya kira sekolah adalah tempat yang aman dan baik bagi pencegahan dan penularan Covid-19," cetusnya. Kendati demikian Isa menegaskan, kelak Kota Surabaya jadi melaksanakan pembelajaran tatap muka total, maka tetap wajib memperhatikan protokol kesehatan. "Meski sudah diizinkan menjalankan PTM 100 persen, kita tetap harus waspada dan menjalankan protokol kesehatan," imbaunya. "Yang terpenting adalah PTM di Surabaya dapat berjalan. Sebab ketika para pelajar hanya mengikuti pendidikan melalui daring, maka akan sangat sulit bagi mereka untuk lebih intens memahami pembelajaran yang diberikan, karena bagaimanapun proses pendidikan atau belajar mengajar harus tatap muka, dan tidak kalah penting (keberlangsungan PTM) tetap atas izin orang tua wali murid," jelas Isa. Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan, pemerintah pusat ingin menjadikan Kota Surabaya sebagai acuan nasional menuju penyelenggaraan PTM total. Pemerintah pusat menilai, Surabaya adalah daerah yang paling siap untuk melaksanakan kebijakan itu. (mg3)
Jelang PTM Total di Surabaya, Dewan Pendidikan: Prokes Ketat Harus Berjalan
Jumat 19-11-2021,18:00 WIB
Editor : Syaifuddin
Kategori :