Surabaya, memorandum.co.id - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama jajaran Pemkot Surabaya bergerak cepat menangani beberapa titik genangan di Kota Pahlawan. Bahkan, kali ini Eri langsung turun menelusuri penyebab genangan tersebut dan langsung dicarikan solusinya. Eri beranjak dari rumah dinasnya menuju Jalan Lontar, tepatnya di salah satu jembatan di Jalan Lontar. Di tempat tersebut, ia berdiskusi dengan warga dan Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Erna Purnawati, sehingga disepakati solusinya. Selanjutnya, ia menuju waduk kecil yang masih banyak lahan kosongnya di sisi selatan jembatan tersebut. Untuk menuju ke tempat tersebut, ia melewati semak-semak dan berlumpur. Perjalannya pun berlanjut ke waduk Unesa untuk meninjau pengerjaan saluran di tempat tersebut. Lalu meninjau beberapa saluran di Kecamatan Wiyung. Seusai berkeliling, Eri mengatakan, bahwa hujan lebat kemarin menyebabkan genangan di beberapa titik di Kota Surabaya. Bahkan, ia mengaku banyak mendapatkan laporan dari beberapa LPMK, karena dia memang meminta kepada LPMK untuk menyampaikan berbagai masalah, terutama banjir di masing-masing wilayahnya. “Alhamdulillah kemarin teman-teman LPMK sudah menyampaikan titik genangan di beberapa tempat. Ada di Lebak yang akhirnya harus membongkar gapura, dan warga sendiri yang membongkar. Ada pula di Dukuh Setro yang akhirnya kita potong karena terlalu panjang dan kita cross,” kata Eri saat meninjau saluran di Kelurahan Babatan, Rabu (17/11). Kemudian untuk di Lontar, ia memastikan sudah menemukan solusinya, yaitu akan membangun dua bozem di dua lokasi. Pertama di RW 4, Kelurahan Lontar. Nantinya, bozem ini akan diberi sepeda air dan akan ditata UMKM-nya. Bahkan, pengelolaannya akan pasrahkan langsung kepada warga supaya dapat tambahan income dengan adanya bozem baru itu. “Yang kedua kita akan bangun bozem di titiknya Pakuwon, di sisi selatan jembatan yang saya kunjungi tadi. Bahkan, nanti kita akan tinggikan jembatan yang ada di Jalan Lontar supaya saluran airnya lebih lancar. Saluran air ini akan nyambung ke utara hingga ke laut,” tegasnya. Sedangkan untuk luberan air di Danau Unesa Kampus Lidah Wetan, Eri memastikan bahwa pemkot sudah mulai membuat outlet untuk nyeberang crossing ke sisi timur, sehingga ketemulah dengan saluran Kali Makmur hingga ke Rolak. “Ini sekarang bersama warga meninjau saluran di Babatan, karena katanya warga ada genangan, dan setelah didiskusikan, nanti kita akan buatkan saluran terbuka, supaya luberan airnya tidak tergenang,” ujarnya. Eri menegaskan, bahwa inilah sebenarnya yang diinginkan. Jadi, ada komunikasi antara pemerintah dengan warganya, bisa ke lurah atau camatnya. Dengan cara dikomunikasikan itu, ia berharap adanya perubahan perilaku, baik perubahan perilaku pemerintah kotanya maupun perubahan perilaku warganya, sehingga tujuan akhirnya bersama-sama menjaga Surabaya. “Sekuat apapun pemerintahannya, kalau masyarakatnya tidak hebat, ya pasti banjir, tapi kalau masyarakat hebat, menjaga tidak buang sampah sembarangan, pasti tidak banjir karena kekuatan kita digotong-royongnya. Kita ini orang Surabaya yang terkenal dengan tepo seliro-nya dan terkenal dengan gotong-royongnya, dan inilah yang akan saya hidupkan kembali,” pungkasnya. (fer/udi)
Atasi Genangan di Surabaya Barat, Buat Dua Bozem hingga Tinggikan Jembatan
Rabu 17-11-2021,21:00 WIB
Editor : Syaifuddin
Kategori :