DPRD Surabaya Desak Inspektorat Usut Proyek Jembatan Bambu Mangrove Wonorejo

Selasa 16-11-2021,17:47 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin

Surabaya, memorandum.co.id - Jembatan bambu sepanjang 600 meter yang dibangun di kawasan ekowisata Mangrove Wonorejo dinilai oleh anggota Komisi A DPRD Surabaya, Imam Syafii, muspro alias tidak berguna dan sia-sia. Sebab, jembatan yang dianggarkan melalui APBD senilai Rp1,3 miliar itu kondisinya mulai mangkrak dan rusak. Imam lantas mendesak agar inspektorat turun mengusut. "Sangat sia-sia, jembatan itu dulu dibangun dengan APBD yang sangat besar. Uang dari APBD yang dipakai mesti dipertanggungjawabkan. Jadi kalau sekarang kondisinya rusak dan mangkrak maka harus diusut sampai tuntas. Jika kemudian ada indikasi spek yang diminta (pemkot kepada kontraktor) tidak sesuai, itu pelanggaran. Inspektorat maupun aparat penegak hukum harus turun," tegasnya, Selasa (16/11/2021). Selain itu, Imam juga meminta dinas terkait, dalam hal ini Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Surabaya, yang menginisiasi pembangunan proyek jembatan bambu setinggi 12 meter tersebut, agar membeberkan nama kontraktor. "DKPP harus mengumumkan siapa kontraktornya. Sembari menunggu proses pengusutan, seluruh proyek yang dikerjakan oleh kontraktor tersebut harus dipending. Karena ini kan sudah ada kejadian, jangan sampai uang negara yang dipakai mengalami nasib yang serupa," desak politisi dari Partai NasDem ini. Imam juga menilai pemkot kurang serius dalam menggarap proyek tersebut. Sehingga manakala sudah jadi, tak berlangsung lama jembatan yang dibangun tahun 2018 itu sudah hancur. Menurutnya pembangunan yang dilakukan oleh pemkot tidak optimal, tidak mengedepankan sebuah kajian. "Jadi tidak hanya jembatan bambu saja, contohnya Sentra Ikan Bulak di kawasan Kenjeran dibangun tapi sepi. Terminal Kedung Cowek juga bernasib sama. Begitu pun Jembatan Suroboyo dengan air mancur menarinya, kok sekarang air mancurnya diem terus jembatannya lebih sering ditutup, itu jembatan fungsinya untuk apa," tandasnya. "Dalam membangun apapun, termasuk tempat wisata itu jangan berdasarkan keinginan pribadi tetapi harus sesuai kebutuhan. Sebelum melakukan itu juga harus diawali dengan sebuah kajian. Sehingga tak sampai sia-sia. Karenanya jembatan bambu tersebut harus diusut sampai tuntas jangan dibiarkan seperti itu nasibnya," imbuh mantan jurnalis ini. (mg3)

Tags :
Kategori :

Terkait