Tancap Gas, Kapolres Baru Rakor Penanganan Covid-19 di Probolinggo Raya

Selasa 16-11-2021,15:42 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

  Probolinggo, Memorandum.co.id - Baru pertama bertugas,, Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Wadi Sa'bani langsung tancap gas. Mantan Kasatresnarkoba Polres Metro Jaksel Polda Metro Jaya itu mengikuti rapat koordinasi penanganan Covid-19 di wilayah Probolinggo Raya, Selasa (16/11/2021), di Gedung Serbaguna, Graha Sanika Satyawada Mapolres Probolinggo Kota. Rakor dihadiri mantan Kapolres AKBP Raden Muhammad Jauhari, Kapolres Probolingo AKBP Teuku Arsya Khadafi, Wakapolres Kompol Mohammad Khoiril, Kejari Kota Probolinggo Hartono, perwakilan Kodim 0820 Probolinggo, Lapas II B Probolinggo, Pengadilan Negeri Kelas II B Probolinggo, Rupbasan, Probolinggo, Ketua MUI KH Nizar Irsyad, Ketua PCNU Samsur, Ketua PD Muhammadiyah dan Al Irsyad, beserta pejabat utama, Kapolsek jajaran berserta anggota. Kapolres Probolinggo Kota yang baru, AKBP Wadi Sa'bani mengatakan kegiatan rakor penanganan Covid-19 di wilayah Probolinggo Raya menjadi aktivitas pertamanya sebagai Kapolres Probolinggo Kota. Penanganan Covid-19 memang menjadi prioritasnya. Karena bagian dari tugasnya melayani masyarakat agar selalu merasa aman. Selain tugas-tugas kamtibmas lainnya. "Pastinya program yang sudah ada tetap dijalankan dan berusaha meningkatkannya untuk mempertahankan prestasi yang ada selama ini, serta meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,’’ pungkasnya. Sementara mantan Kapolres Probolinggo Kota AKBP Raden Muhammad Jauhari mengatakan tidak terasa bertugas selama satu tahun dan belum layak dan masih banyak yang tidak dikerjakan karena keterbatasan untuk baik. "Polres tidak sendirian karena banyaknya tokoh yang bekerjasama dan harus dibangun. Pentingnya silaturahim melalui forum," terang AKBP RM Jauhari. Di kesempatan itu, Kejari Kota Probolinggo, Hartono mendukung penanggulangan Covid-19 kaitannya dengan level 3 PPKM belum turun karena masalah vaksinasi belum tuntas disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya vaksinasi. Kejari meminta kepada tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk mensosialisaikan kepada masyarakat agar mau vaksinasi dengan harapan adanya vaksinasi 70 persen menciptakan herd Imunity. Bergandeng tangan dan bersinergi dalam percepatan vaksinasi sehingga tempat,-tenpat ibadah dan wisata bisa dibuka kembali. Perwakilan Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama, KH Nizar Irsyad, sekaligus Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Probolinggo, mengapresiasi atas kerjasama yang baik dalam memberikan pemahaman dan sosialisasi PPKM dan vaksinasi. "Alhamdulliah, situasi masyarakat merespon adanya vaksinasi dan menjaga protokol kesehatan," tuturnya.(mhd)

Tags :
Kategori :

Terkait