Lamongan, memorandum.co.id - Mampu meraih peringkat nomor wahid se-Jawa Timur dan peringkat ketiga nasional dalam capaian Monitoring Center For Prevention (MCP), Kabupaten Lamongan menjadi jujukan studi referensi daerah-daerah terkait MCP.
Setelah sebulan sebelumnya kedatangan Pemkot Probolinggo, kali ini, Kamis (4/11) Pemkab Lamongan kedatangan rombongan dari Kabupaten Sumenep dan Kabupaten Lampung Tengah.
Sekretariat Daerah Kabupaten Lamongan Moh. Nalikan menyambut secara langsung rombongan dari Kabupaten Sumenep dan Kabupaten Lampung Tengah di Ruang Command Center Pemkab Lamongan.
Ketua rombongan Plt Asisten Pemerintahan Kabupaten Sumenep, Ahmad Masuni mengungkapkan maksud dan tujuannya datang langsung ke Lamongan tak lain untuk berbagi pengalaman sehingga mendapat informasi agar dapat meningkatkan nilai MCP Sumenep kedepannya.
“Seperti yang kita ketahui bersama capaian MCP Kabupaten Lamongan tertinggi di Jatim bahkan masuk 3 nasional. Atas dasar itulah kita kesini mau sharing untuk mendapatkan informasi supaya dapat meningkatkan lagi nilai MCP Sumenep tahun depan,” ungkapnya.
Inspektur Kabupaten Sumenep Titik Suryati menuturkan, kedatangan kedua kalinya ke Kabupaten Lamongan setelah sebelumnya ngangsu kawruh regulasi penyerapan beras Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dinilai sangat relevan. Kali ini diharapkan dapat mengambil banyak informasi terkait MCP yang bisa dipraktekkan di Sumenep.
Sementara itu, Inspektur Pembantu Wilayah IV Lampung Tengah, Rofi Febriansyah juga menceritakan jeri payah jajaran Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah dalam memperbaiki capaian MCP yang berbuah manis.
“Kami terus berusaha mengupayakan bagaimana caranya capaian MCP Lampung Tengah terus membaik. Dari yang sebelumnya bahkan masuk 2 terbawah sekarang Alhamdulillah penilaian mulai naik. Sehingga dengan kedatangan kami kemari dapat mengetahui kiat-kiat khusus yang dilakukan Pemkab Lamongan sehingga memperoleh nilai tertinggi capaian MCP,” tuturnya.
Menanggapi tujuan kunjungan kerja Kabupaten Sumenep dan Lampung tengah, Sekda Moh Nalikan membeberkan kunci utama Kabupaten Lamongan dalam meraih rangking pertama tingkat Jatim dalam capaian MCP.
“Meski MCP Lamongan dikategorikan baik, tapi kami terus berupaya meningkatkan menjadi lebih baik lagi. Selama ini yang menjadi kunci utama kami dalam memperoleh nilai tinggi MCP dari tahun ke tahun adalah komitmen kepala daerah. Bupati Lamongan terdahulu hingga sekarang Bapak Yuhronur Efendi sangat konsen, bahkan kami sampai konsultasi dengan KPK. Jika kepala daerah sudah komitmen pasti akan diikuti seluruh staf. Komitmen bersama inilah kunci utamanya,” tutur Moh Nalikan.
Selain komitmen bersama, Moh Nalikan juga mengungkapkan pentingnya evaluasi terstruktur. Dimana koordinasi bersama Organisasi Kepala Daerah (OPD) terutama yang membidangi delapan area intervensi terus diselaraskan.
“Pentingnya membangun jejaring, membangun komunikasi antar OPD. Sekali lagi, jika tidak ada komitmen bersama anatara kepala daerah, kepala OPD, hingga staf dijamin akan sulit,” pungkasnya.(*)