SURABAYA- TNI Angkatan Laut (AL) akan menggelar latihan gabungan (Latgab) TNI 2019, yang puncaknya akan dilaksanakan di perairan Laut Jawa dan Pantai Banongan, Situbondo pada 9-12 September. Dalam latgab tersebut, TNI mengerahkan puluhan alat utama sistem (alutsista), yang terdiri dari 23 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), 14 pesawat udara, dan 139 material tempur Marinir yang melibatkan 12.400 prajurit. Sebelum persiapan latgab, yang rencananya dihadiri Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) ini, TNI AL menggelar gladi posko di Kodiklatal Surabaya, manuvra lapangan (manlap) di Laut Jawa, dan pelaksanaan operasi pendaratan amfibi di Pantai Banongan, Situbondo. Tema yang diangkat Latgab TNI 2019, adalah Komando Gabungan (kogab) TNI melaksanakan kampanye militer di mandala operasi, dalam rangka menegakkan kedaulatan dan kesatuan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Upacara pembukaan latgab sebelumnya dilaksanakan di lapangan upacara Sudirman, Sesko TNI, Bandung. Kemudian dilanjutkan dengan gelar pasukan yang dipimpin oleh Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jendral TNI Andika Prakasa, yang mewakili Panglima TNI Hadi Tjahjanto. Dan dilanjutkan dengan inspeksi kesiapan alutsista maupun prajurit yang terlibat dalam latihan tersebut dilakukan di Dermaga Koarmada II, Ujung pada Kamis (5/9). Kasad Jendral TNI Andika Perkasa mengatakan, apel gelar kesiapan manuver lapangan tahap II dari latgab TNI Dharma Yudha 2019 . Tahap pertama pada Agustus-September. Gladi posko simulasi hubungan kerja antara komandan dengan staf-staf semuanya yang sudah direncanakan. Perintah diterima, eksekusi perencanaan itu dan seterusnya. "Pada 9-12 September manuver lapangan akan dilaksanakan sekaligus acara puncak dengan melibatkan TNI AL, Angkatan Darat, dan Udara. Total melibat 12.400 prajurit," kata Andika Prakasa. Di lapangan nanti, inti dari skenario latgab ada sesuatu masalah keamanan dalam rangka menghentikan agresi. Latgab tahun ini akan kualitas inter kooperpabilitas yang lebih bagus. Peralatan komunikasi yang baru dibeli oleh tiga matra yang sebelumnya belum pernah dilakukan akan diuji coba. Pembinaan dan penggunaan personel maupun alutsista TNI. Menyiapkan dan mengembangkan konsep operasi sebagai upaya mengatasi kendala dan keterbatasan serta menjawab permasalahan dalam rangkamenghadapi kontijensi secara nyata di lapangan. "Latgab ancamannya bisa berbeda-beda. Respon kami pengerahan kekuatan oleh Panglima TNI sama dengan simulasi yang dijadwalkan setiap tahun dari semua elemen yang digelar bisa lebih terlatih dan terbiasa dengan keadaan di lapangan," pungkas Andika. (rio/tyo)
Kerahkan 12 Ribu Personel dan 14 Pesawat Tempur
Kamis 05-09-2019,14:24 WIB
Editor : Agus Supriyadi
Kategori :