Surabaya, memorandum.co.id - Untuk mengelabui petugas dan korban, copet spesialis angkot tujuan Surabaya - Sidoarjo, Plolong dan Dedy Tryana kerap berganti jaket. Bahkan, guna melancarkan aksinya, kedua tersangka memiliki koleksi jaket cukup banyak. Usai beraksi dan memperoleh hasil, mereka menyimpan barang curian di rumah kos di Jalan Ambengan. Jika sedang hoki, kedua tersangka bahkan tidak sempat pulang ke kos untuk sekadar menyembunyika HP hasil curian. Mereka memilih untuk menyimpan barang curian di sebuah tempat. Tentunya lokasi yang dilalui oleh angkot kuning jurusan Terminal Joyoboyo - Pasar Larangan itu. Hal itu agar memudahkan untuk mengepul HP hasil mencopet untuk dibawa pulang. "Setiap kali beraksi dan berhasil mendapat HP atau dompet, mereka selalu berganti warna jaket. Minimal, mereka membalik jaket untuk mengelabui kami dan korban," kata Kanitreskrim Polsek Wonokromo Iptu Sukram, Minggu (31/10)pagi. Dari hasil pemeriksaan terungkap, dalam sehari kedua tersangka bisa mendapatkan tiga sampai empat buah HP dan dompet. Namun, tak jarang keduanya juga tidak mendapatkan hasil sama sekali. "Dari barang bukti sim card yang kami sita dipastikan mereka rata-rata selalu dapat hasil HP hingga dompet," pungkas mantan Kanit Tindak Pidana Korupsi (Tipidkor), Satreskrim Polrestabes Surabaya itu. Diberitakan sebelumnya, tim Antibandit Polsek Wonokromo menangkap komplotan pencopet yang meresahkan penumpang lyn jurusan Surabaya -Sidoarjo. Mereka Mochamad alias Plolong (37), warga DKA Tegal. Satu tersangka lain yakni Dedy Tryana (51), warga Dusun Dlopo, Desa Karangrejo, Kecamatan Ngasem, Kediri. Dua tersangka tersebut diamankan di sebuah rumah kos kawasan Ambengan.(fdn)
Kategori :