Probolinggo, memorandum.co.id - Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) diharapkan mampu meningkatkan kualitas pengelolaan serta pencegahan timbulnya permukiman kumuh baru di wilayah bersangkutan. Kali ini, pelaksanaan proyek saluran precast dari program Kotaku senilai Rp12 miliar lebih di Jalan Ikan Dorang, Kelurahan Mayangan Kota Probolinggo, diprotes oleh warga. Mereka sempat bersitegang dengan Dinas Pekerjaan Umum, dan Penataan Ruang (DPUPR) Probolinggo dan pelaksana proyek. Itu terjadi saat Komisi III DPRD Kota Probolinggo melakukan inspeksi mendadak (sidak), Kamis (28/10/2021). "Program Kotaku yang mengerjakan saluran drainase itu sangat mengganggu rumah warga," ujar salah seorang warga Jalan Ikan Dorang Kelurahan Mayangan, Muhamad Saleh, saat ditemui di lokasi. Menurutnya, pembangunan saluran precast tersebut posisinya lebih tinggi dari pondasi rumah warga, sehingga jika hujan airnya meluap. Tak hanya itu, dampak dari pembangunan tersebut membuat pagar rumah warga jadi retak, bahkan ada yang hampir roboh. "Karena posisi drainase lebih tinggi dengan pondasi dan halaman rumah warga, sehinggar warga khawatir pagar rumah roboh. Dan terjadi genangan air di halaman rumah warga karena posisi saluran lebih tinggi," tutur Muhammad Saleh. Begitu juga, Komisi III DPRD Kota Probolinggo sempat bersitegang dengan pihak pelaksana proyek yang mengaku jika pekerjaannya sudah sesuai dengan gambar dan RAB. "Jika seperti itu, proyek yang seyogyanya untuk penanganan kawasan kumuh diperkotaan malah menimbulkan masalah sosial di masyarakat," kata Ketua Komisi III DPRD Kota Probolinggo Kota Agus Riyanto. Agus Riyanto meminta semua pihak yang berurusan dalam pelaksanaan proyek yang kini tengah berjalan, harus segera mengambil langkah koordinasi kepada sejumlah pihak agar membuat suasana tak menjadi gaduh. Melihat gejala kontraproduktif pada pelaksanaan proyek dari program Bank Dunia itu, Agus Riyanto meminta aparat berwenang untuk turun mengawasi pelaksanaan proyek tersebut. "Masalahnya, gejala-gejala gangguan kondusifitas wilayah setempat juga mulai nampak pada pelaksanaan proyek tersebut. Jangan sampai, apa yang menjadi tujuan pemerintah pusat dan pemerintah daerah berbanding terbalik dengan kenyataan," tegas politisi PDI Perjuangan jni. Terpisah, Kepala Dinas PUPR Agus Hartadi, melalui Kabid Permukiman Muhammad Kholiq mengatakan, adanya program Kotaku pemerintah daerah tentu sangat terbantu. Pihaknya berharap program ini dapat dirasakan manfaatnya oleh warga setempat. "Tugas pengawasan sudah kami lakukan, jika terjadi masalah di lapangan akan ditindaklanjuti agar mendapatkan solusi terbaik," pungkasnya.(mhd).
Proyek Saluran Program Kotaku Diprotes Warga Mayangan
Kamis 28-10-2021,18:44 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Minggu 07-12-2025,16:47 WIB
Persebaya Temukan Bintang Baru, Sadida Nugraha Bersinar Lawan PSM Makassar
Minggu 07-12-2025,18:46 WIB
Predator Gresik Setubuhi Gadis di Bawah Umur saat Belanja di Toko
Minggu 07-12-2025,16:59 WIB
Tembus Rp 24 Miliar, Memorandum Umrah Ramadan Expo Tutup Manis dengan Lonjakan Transaksi dan Jumlah Jemaah
Minggu 07-12-2025,17:20 WIB
Investasi Kota Pasuruan pada Triwulan III Tembus Rp 121,48 Miliar
Minggu 07-12-2025,22:17 WIB
Mas Adi Dorong Persekap Bangkit dan Jadi Kebanggaan Kota Pasuruan
Terkini
Senin 08-12-2025,16:02 WIB
Bejat! Pedagang Toko yang Setubuhi Pelajar Gresik Ternyata Pernah Cabuli Korban Saat Masih SD
Senin 08-12-2025,15:59 WIB
Prajurit Kodim 0821 Pastikan Akses Evakuasi Aman Usai Jembatan Darurat Sungai Regoyo Rampung Dibangun
Senin 08-12-2025,15:55 WIB
Diguyur Hujan Tak Goyah, Fortuna Fest 2025 Jadi Pengalaman Festival Musik Unik dan Berkesan di Jember
Senin 08-12-2025,15:50 WIB
Kampung ASI Talinum, Upaya Penurunan Stunting Melalui Edukasi Ibu Menyusui
Senin 08-12-2025,15:45 WIB