Surabaya, memorandum.co.id - Pemkot Surabaya begitu serius mengentaskan gejala anak stunting. Hal itu terlihat dengan digebernya program Jagongan Cegah Stunting (Jago Centing) di wilayah angka stunting tinggi, salah satunya di Kecamatan Asemrowo, Rabu (27/10/2021). Camat Asemrowo Bambang Udi Ukoro dalam kesempatan itu menuturkan, saat ini di wilayahnya ada sebanyak 22 balita stunting aktif. 17 balita merupakan warga ber-KTP Surabaya, dan 5 balita sisanya non-KTP Surabaya. Angka itu disebutnya turun dari tahun lalu yang mencapai 33 balita. Sehingga segala langkah pemerintah, pihaknya akan terus mendukung dan tak henti-hentinya melakukan upaya sosialisasi. "Program Jago Ceting ini merupakan program yang sangat bermanfaat sebagai upaya deteksi pencegahan stunting," katanya. "Salah satu upaya kami bersama puskesmas dan tiga pilar yakni, dengan mengaktifkan BPJS balita stunting dan membuatkan bagi yang belum," sambung Bambang. Hingga hari ini, 17 balita stunting di wilayah Asemrowo telah dibekali BPJS. Adapun yang belum, 5 balita yang merupakan non-KTP Surabaya. Namun pihaknya telah mengarahkan hal ini, agar segera dieksekusi Pemprov Jatim yang berwenang membuatkan BPJS bagi warga non-KTP Surabaya. "Selain itu, pemerintah juga membantu keluarga balita dengan memberikan sembako, multivitamin, susu, edukasi secara spesifik, rutin pengukuran di posyandu, hingga outreach keluarga stunting agar terbantukan," terangnya. Bukan hanya pemerintah, pemenuhan gizi balita stunting juga disokong oleh Polrestabes Tanjung Perak untuk wilayah Asemrowo, dan para CSR dengan memberi bantuan berupa sembako, susu, dan biskuit. "Target kami tentu di wilayah Asemrowo ini nol kasus balita bergejala stunting. Mudah-mudahan itu tercapai di tahun depan. Sehingga kami tak henti-hentinya melakukan sosialisasi agar masyarakat menerapkan pola hidup bersih dan sehat," pungkasnya. (mg3)
Ada 22 Balita Bergejala Stunting, Camat Asemrowo Support Program Jago Ceting
Rabu 27-10-2021,15:25 WIB
Editor : Aziz Manna Memorandum
Kategori :