Kejantanan Dikunci Istri? (4-habis)

Selasa 19-10-2021,10:10 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

Cucu Kiai Sepuh

Guntur mengelak. Romlah bersikeras. Terjadi pertengkaran. Bukan yang biasa, tapi pertengkaran dahsyat. Guntur dituduh tidak setia. Romlah bahkan mengancam: kalau suaminya tidak mau mengaku dan minta maaf, dia lebih baik diceraikan. Dia bahkan rela mengajukan gugatan bila Guntur tidak mau menceraikan tapi tetap pada pendiriannya. Masalah terkatung-katung karena tidak ada yang mau mengalah sampai akhirnya Guntur dipanggil Ikin. Diminta datang ke kantornya. Bergegas Ikin menemui Ikin. “Saya minta Mas Guntur menceritakan semuanya,” kata Ikin menceritkan soal Guntur. “Ceritanya ya seperti yang saya sampaikan tadi,” imbuh Ikin, yang menambahkan ia lantas menyarankan Guntur meminta maaf kepada istrinya agar keluarga mereka kembali harmonis. Dengan catatan, Guntur jangan pernah lagi coba-coba main dengan perempuan selain istri. Kata Ikin, Romlah mengaku akan menerima kembali Guntur asal suaminya itu jujur. Sebaliknya, dia rela berpisah dari Guntur meski harus menanggung seorang baby. Sendirian. Menjadi single parent. Ikin juga menambahkan bahwa ia menyarankan Guntur sebaiknya minta maaf karena Romlah bukan perempuan sembarangan. Ia tidak tahu apakah Romlah punya kelebihan spiritual tertentu, yang jelas perempuan ini harus dipertahankan sebagai istri. Jangan sampai menyesal karena meninggalkan atau dia tinggalkan. Ikin lantas memperlihatkan foto Guntur dan Romlah. Memorandum sangat kaget karena sangat mengenalnya. Romlah adalah cucu seorang kiai sepuh di Mojokerto, guru ngaji Memorandum semasa SMP dan SMA. Mbah Kiai, begitu dia biasa disapa, dikenal tidak hanya di Mojokerto. Banyak pejabat, bahkan yang level nasional, sering nyuwun dawuh dan petunjuk kepada priyantun sepun ini. Mbah Kiai tidak pernah pandang bulu. Siapa pun yang datang kepadanya selalu dibantu. Ikhlas, tanpa embel-embel apa pun. Sampai kini pun, setiap pulang kampung ke Mojokerto Memorandum selalu mampir ke pondok pesantren beliau. Saat kami sedang asyik berbincang, terdengar salam. Allahu akbar. Ternyata yang datang Guntur bersama Romlah dan bayi mereka. Melihat Memorandum, Romlah sedikit menjerit, “Om Yuli (panggilan masa kecil Memorandum, red) ya?’ Romlah tidak asing bagi Memorandum karena merupakan cucu Mbah Kiai, dia juga teman anak pertama Memorandum saat mondok di Jombang. Jadi, dia sering dolan ke rumah. Memorandum lantas mendekati Guntur dan membisikinya lirih, “Jangan kau sakiti istrimu kalau ingin celaka dunia-akhirat.” Guntur menoleh, menatap lekat-lekat mata Memorandum dan tersenyum kecut. Pelan-pelan kemudian mengangguk. Ragu-ragu dan diulanginya. (jos, habis)  
Tags :
Kategori :

Terkait