Atasi Kebingungan Setelah Lulus Kuliah, Ini Pentingnya Perencanaan Karir

Kamis 14-10-2021,12:57 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Surabaya, Memorandum.co.id - Hal penting yang perlu dilakukan mahasiswa untuk menyiapkan masa depan, adalah melakukan perencanaan karir sejak dini, hal ini bertujuan agar mahasiswa ketika sudah lulus tidak mengalami kebingungan untuk melakukan sesuatu hal kedepannya. Tidak adanya perencanaan dan tujuan karir yang jelas, menurut Lestri Kusumah, S.Psi., CBC, bisa memunculkan beberapa dampak negatif, bahkan bisa membuat seseorang mengalami quarter life crisis. Quarter life crisis sendiri merupakan istilah yang merujuk pada keadaan emosional seperti kekhawatiran, keraguan, dan kebingungan untuk menentukan arah hidup yang biasanya terjadi pada rentan usia antara 20 hingga 30 tahun. “Meskipun hampir semua orang mengalami quarter life crisis, namun dengan adanya perencanaan karir yang jelas sejak awal setidaknya hal itu bisa tercegah dengan baik,” terangnya dalam webinar bertajuk Planning Your Career Path yang diselenggarakan oleh DPKKA UNAIR bersama Redy Indonesia. Dampak negatif ketika seseorang tidak memiliki rencana karir yang baik dalam hidupnya, mengalami kebingungan harus melakukan apa usai melakukan perayaan kelulusan. Terlebih, tidak semua mahasiswa merasa jurusan kuliah yang diambil adalah sesuai dengan passion-nya. “Kecemasan yang dimaksud adalah dia cemas apakah pekerjaan yang diambil saat ini cocok dengan dirinya atau tidak, jenjang karir kedepannya nanti bagus atau bahkan sebaliknya,” jelasnya Dampak negatif selanjutnya yaitu terjadinya pilihan untuk menyerah atau give up. Menurutnya, ketika seseorang merasa tidak nyaman dan memiliki tekanan tersendiri saat menjalankan pekerjaan, maka dia akan mudah untuk menyerah. Selanjutnya, kondisi itu bisa berakibat pada kesehatan mental dan terjadi burnout atau kondisi stress yang berlarut-larut dan hilangnya motivasi di dalam dirinya. “Nah, yang bahaya setelah burnout ini adalah dia akan resign dari pekerjaannya. Lalu setelah itu dia akan kebingungan lagi harus ngapain, tidak ada lagi motivasi di dalam dirinya, yang ada justru stress,” pungkas Lestri. (Mg6)

Tags :
Kategori :

Terkait