Surabaya, memorandum.co.id - Sejak pandemi Covid-19, geliat aktivitas Taman 10 November terpantau sepi. Padahal sebelumnya sesak dipenuhi ratusan pengunjung. Bahkan saking padatnya dulu, banyak pengunjung yang tak kebagian lahan parkir. Seiring melandainya kasus Covid-19, taman yang juga dijuluki Taman Mundu ini belum menunjukkan tanda-tanda pulih. Banyak kemudian pedagang yang curhat, karena sepinya Taman 10 November membuat daya penjualan menurun. "Sepinya Taman Mundu sangat berdampak kepada pedagang sekitar. Karena sekarang tidak seperti dulu, mas. Setelah pandemi Covid-19 ini, pemasukan ekonomi berkurang drastis," keluh Tarno, pedagang asongan, Minggu (10/10/2021) malam. Kini dalam sehari berdagang, Tarno menyebut meraup Rp 50-100 ribu. Namun pendapatan itu tak menentu. Bahkan bisa di bawah Rp 50 ribu. Bila dibandingkan sebelum pandemi, pendapatan itu terpaut jauh. Tarno mengaku dulu bisa membawa pulang sedikitnya Rp 300-500 ribu. "Harapan saya, semoga Covid-19 ini segera selesai. Sehingga Taman Mundu kembali ramai seperti sedia kala," pintanya. Terkait sepinya Taman 10 November ini, tak terlepas dari pemerintah setempat yang belum mengizinkan taman di seluruh Surabaya dibuka untuk umum. Terlihat di lokasi, masih ada garis polisi yang membentang di sekujur tubuh taman. Otomatis pengunjung tidak dapat bersantai di dalam taman tersebut. "Sekarang kalau lagi makan di sini hanya bisa menikmati suasana dari luar taman. Kalau sebelumnya enak, makan bisa bersantai di dalam, ada air mancur. Sekarang belum bisa," tutur Angga salah satu pengunjung sembari menyantap bakso. (mg7/mg3)
Taman 10 November Sepi Pengunjung, Pedagang Mengeluh
Senin 11-10-2021,09:06 WIB
Editor : Aziz Manna Memorandum
Kategori :