Ratusan Pelajar Surabaya Bersaing Jadi 60 Pemain Lolos Diklat Sepak Bola

Jumat 08-10-2021,11:40 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Surabaya, Memorandum.co.id - Ratusan pelajar mengikuti seleksi diklat sepak bola U-13, U-14, dan U-15 yang digelar Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Surabaya di Gelora Bung Tomo, Jumat (8/10). Dalam seleksi itu, mereka akan dipantau langsung tim seleksi Hanafing dkk dan akan mengerucut menjadi 60 pemain untuk mengikuti diklat hingga akhir tahun ini. Dikatakan Kadispora Surabaya, M. Afghani Wardhana, ke depannya akan melibatkan mantan pemain Surabaya dan warga Surabaya banyak yang mengenalnya. "Awalnya ini, beberapa dulu untuk direkrut sebagai tim seleksi dan tahun ke depan akan melibatkan mantan pemain Persebaya," ujarnya. Tambah Afghani, sesuai dengan arahan bapak wali kota bahwa Surabaya sebagai barometer persepakbolaan yang sudah berjaya di masa dan tahun lalu yang sangat luar biasa ini akan diaktualisasikan kembali. "Kita bangkitkan kembali semangat persepakbolaan kita agar ke depan, Surabaya, para pemain salah satu di diklat ini bisa mewarnai persepakbolaan di tanah air," tambahnya. Harapan seperti itu salah satu contohnya Supriadi yang bisa mengembangkan talentanya di persepakbolaan. "Kita harapkan banyak Supriadi-Supriadi yang lain untuk bisa mengembangkan talentanya," jelas Afghani. Setelah dinyatakan lolos, tambah Afghani, akan dikembalikan kepada peserta, mereka akan berkiprah ke mana. "Jadi kita berikan kesempatan. Halnya seperti ke depan ada program kemarin ke luar negeri seperti Liverpool, kemarin kan juga ada latihan sepak bola secara daring dengan Tranmere Rovers FC (TRFC), Liverpool, Inggris itu juga bisa menginspirasi dunia sepak bola di Surabaya," tambahnya. Para pelatih, para guru dan juga para anak muda diharapkan agar ke depan benar-benar menjadikan sepakbola sebagai sebuah ikon kota Surabaya. "Ke depan bisa menjadi ikon persepakbolaan. Juga bisa para seleksi ini mewarnai persepakbolaan di tanah air," pungkas Afghani. Sementara itu, tim seleksi, Hanafing menambahkan, sejak datang ke Surabaya pada 1982 dan ke Niac Mitra, tidak ditemukan sistem pembinaan sepak bola di kota sebesar ini. "Padahal di kota-kota lain seperti diklat padang, diklat cenderawasih, diklat makassar, diklat salatiga, diklat semarang. Kok Surabaya tidak punya, begitu ketemu wali kota kita sampaikan untuk membuat diklat," ujarnya. Lanjutnya, tujuan diklat ini untuk mencetak pemain-pemain terbaik yang ada di kota Surabaya. "Target kami, anak-anak ini bisa seperti timnas kota Surabaya. Kita mengarah ke sana, ketika ada seleksi timnas, anak- anak ini mudah ke sana," jelasnya. Hanafing menambahkan, karena program yang kami buat, program yang sama yang ada di timnas yaitu filosofi sepak bola Indonesia. "Karena kebetulan kami terlibat di dalam. Karena kita berada tim pembinaan PSSI, karena saya lebih banyak di instructure dan banyak mengajar pelatih. Sehingga pilihan ini kita tanamkan di sejak usia muda," tegas Hanafing. Hanafing menambahkan, ini yang dibangun selama dua taun di Persebaya Akademi "Kita bangun dan terbukti empat U-16 masuk timnas, empat U-18 masuk timnas, dan empat usia-20 masuk timnas. Kenapa mereka banyak terpilih karena mereka audah tahu cara knowladge, kita bangun sekarang filosofi sepak bola Indonesia," pungkas Hanafing. (fer)

Tags :
Kategori :

Terkait