Surabaya, memorandum.co.id - Demi menghidupi kebutuhan sehari-hari, anak kelas 4 SD Muhammad Nur Azan bersama kawannya, Daffan Nur Diansyah kelas 1 SMP. Mereka rela berpanas-panasan berkeliling menjajakan roti. Sembari memacu sepeda angin, mereka berdua berboncengan menawarkan roti dagangan. Nampak raut wajah mereka mengisyaratkan rasa lelah. Namun mereka terpaksa berjualan untuk mengganjal perut. "Terkadang nggak sekolah dulu, karena butuh cari uang untuk makan. Jadi dari pagi sampai siang berjualan roti keliling ke kampung-kampung," kata Daffan, Kamis (7/10/2021). Saat ditanya keberadaan orang tuanya, mereka enggan menyebutkan. Namun Nur Azan mengaku tinggal di Jalan Bronggalan 1 sedangkan Daffan Nur Diansyah bermukim di Jalan Ploso Gang 1. "Alhamdulillah sudah laku 20 roti, dapat 100 ribu," ucap Azan dengan senyum sumringah. "Saya bagian nawari roti ke orang-orang. Harga rotinya lima ribuan semua, mas," tambahnya. Mereka berangkat memacu sepeda anginnya mulai dari pukul 08.00 pagi. Terkadang baru kembali pukul 22.00. Bahkan bila belum habis, mereka bisa bisa sampai pukul 00.00. "Saya yang bawa sepedanya, mas, sambil bonceng Azan. Jualan dari jam 8 pagi, kalau laris jam 10 malam saya sudah pulang. Kalau nggak habis kadang saya pulang jam 12 malam, mas. Untuk rutenya saya dari rumah di Jalan Bronggalan ke Karang Menjangan, Dharmahusada, terahir di Jalan Nias," tuntas Daffan. (mg7/mg3).
Kisah Duo Sekawan Siswa SD Surabaya Berjuang Hidup Lewat Jualan Roti Keliling
Kamis 07-10-2021,14:18 WIB
Editor : Aziz Manna Memorandum
Kategori :