Surabaya, memorandum.co.id - Hasil seleksi calon komisioner KPID yang kini masuk ranah Komisi A DPRD Jawa Timur memanas. Karena muncul isu mereka yang lolos merupakan titipan partai politik pemenang pemilu di Indrapura.
Ketua Fraksi PKB DPRD Jawa Timur, Fauzan Fuadi membantah kabar itu. Ia menyebutkan proses di komisi A (pemerintahan dan hukum) sudah memenuhi kaidah seleksi, dilakukan terbuka. "Mekanisme itu sudah dilalui dan fit and proper test dilakukan di Komisi A. Jadi hasilnya sudah memenuhi kaidah," ujar Fauzan Fuadi.
Terpisah Ketua Fraksi PDI Perjuangan Sri Untari menyampaikan bahwa seleksi sudah berproses di Komisi A. "Di Komisi A yang melaksanakan" kata Sri Untari.
Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Anik Maslachah mengatakan, pelaksanaan seleksi calon komisioner KPID sudah dilaksanakan secara prosedural. "Mulai pansel melakukan rekrutmen pendaftaran, verifikasi administrasi, fit n propertest. Semua dilakukan sesuai tahapan SOP," tutur Anik Maslachah.
Anik Maslachah juga menegaskan, bahwa komisi A sudah menyampaikan keterpilihan mereka (calon komisioner) berdasarkan kompetensi dan integritas," tandas dia.
Sementara itu, Muhshi Ramdlan ketua umum Milenial Peduli Jawa Timur didampingi sekretaris M Yusfa Firdaus menyampaikan, sejak nama - nama calon komisioner KPID masuk dalam ranah pembahasan DPRD Jatim, tarik menarik kepentingan antar fraksi mulai terasa. Ia menyebutkan dari 7 nama yang dihasilkan dari fit and propertest, tidak ada satupun praktisi penyiaran. Tentu ini menjadi pertanyaan besar tentang integritas dan kualitas kinerjanya.
Muhshi Ramdlan meminta kepada Gubernur Jawa Timur mengevaluasi proses pemilihan Komisioner KPID Jawa Timur. "Meminta Gubernur Jawa Timur untuk membatalkan hasil pemilihan Komisioner KPID Jawa
Timur. Dan meminta Gubernur Jawa Timur untuk mengambil langkah tegas yang bijaksana dalam pelaksanaan pemilihan Komisoner KPID Jawa Timur dengan mengedepankan nilai – nilai dan Integritas
penyiaran," kata dia. (day)
(day)