Polres Malang Cegah Radikalisme dan Anti Pancasila

Senin 13-09-2021,15:32 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Malang, Memorandum.co.id - Kasubdit Bintibsos Dit Binmas Polda Jawa Timur AKBP Sujiono didampingi Kasat Binmas Polres Malang AKP Nunung Anggraeni melaksanakan pembinaan kepada Takmir Masjid jajaran Polda Jatim, kegiatan tersebut dalam rangka mencegah penyebaran paham radikalisme dan anti Pancasila melalui Masjid di Gedung Sanika Satyawada Mapolres Malang, Senin (13/9/2021). Kegiatan ini diikuti oleh Moh. Arifin dari Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) sebagai narasumber, Drs Mohammad Shodiq Kepala KUA Kepanjen dan 40 undangan Takmir Masjid jajaran Polres Malang. Kasubdit Bintibsos Dit Binmas Polda Jawa Timur AKBP Sujiono mengatakan, radikalisme merupakan suatu sikap yang mendambakan perubahan secara total. Radikalisme, ia uraikan, bersifat revolusioner dengan menjungkir balikkan nilai-nilai yang ada secara drastis lewat kekeraan (violence) dan aksi-aksi ekstrem. "Beberapa ciri yang bisa dikenali dari sikap dan paham radikal intoleran, fanatik, eksklusif dan revolusioner," kata Sujiono. AKBP Sujiono mengajak untuk mencegah bersama penyebaran radikalisme yang menyasar di wilayah Polda Jatim, khususnya wilayah hukum Polres Malang. “Mari cegah bersama penyebaran radikalisme yang menyasar pada Masjid di wilayah hukum Polres Malang, terutama menyasar pada kalangan generasi-generasi penerus bangsa ini," kata Sujiono. Masjid berpotensi digunakan untuk menyebar paham radikal dan menjadi tempat rekrutmen jaringan teroris. Jaringan terorisme menggunakan kesempatan dan celah yang ada untuk menyebarkan paham radikalisme di Masjid. "Jika sudah menguasai Masjid, mereka akan menyebarkan ideologi radikal. Takmir masjid harus mengetahui ada serangan paham radikalisme.” jelasnya. Perkembangan radikalisme mulai dari proses pra radikalisasi, identifikasi diri, indoktrinasi, dan jihadisasi menjelaskan ciri-ciri seseorang terjangkit virus radikalisme antara lain mulai memisahkan diri, intoleran, eksklusif, dan mudah mengkafirkan orang lain. AKBP Sujiono menambahkan paparan dan juga motivasi, Pencerahan wawasan kebangsaan untuk memotivasi dan mengantisipasi berbagai dinamika masyarakat serta deteksi dini radikalisme dan terorisme. "Memotivasi dan mengantisipasi berbagai dinamika radikalisme dan terorisme perlu diantisipasi sejak dini," katanya. (*/ari)

Tags :
Kategori :

Terkait