Vertical Rescue Indonesia Bentangkan Jembatan Gantung untuk Jember

Sabtu 28-08-2021,11:55 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Jember, Memorandum.co.id - Komandan Kodim 0824 Jember dan Danyonif Raider 509/Raider mebdampingi Tim Ekspedisi 1000 Jembatan Gantung untuk Indonesia melakukan survei ke dua titik lokasi jembatan putus di Jember. Jembatan merupakan akses utama untuk menggerakkan perekonomian. Melihat kondisi jembatan di Desa Klungkung, Kecamatan Sukorambi dan Desa Kertosari, Pakusari, Kabupaten Jember memantik keprihatinan Danyonif Raider 509/By Kostrad Letkol Inf Syafrinaldi dan Dandim 0824 Jember Letkol Inf La Ode Muhammad Nurdin. Komandan Kodim 0824 Jember, Letkol Inf La Ode Muhammad Nurdin didampingi Danyonif Raider 509 Kostrad mengatakan, kedua jembatan ambrol 8 bulan lalu saat terjadi banjir dan keduanya dibangun sementara menggunakan rakitan bambu dan kayu. "Dengan adanya program seribu jembatan gantung untuk Indonesia di Hember direncanakan dan memilih dua sasaran jembatan akibat diterjang banjir delapan bulan yang lalu," beber Mantan Dandim 0831 Surabaya Timur itu, Sabtu (28/8/2021). Untuk diketahui, kedua jembatan tersebut bersifat sementara dari bambu dan kayu sebagai penyangga namun yang terjadi ketika aliran air deras mengancam keberadaan jembatan. "Seperti keberadaan jembatan yang biasanya digunakan masyarakat Desa Karangpring dan Klungkung di Kecamatan Sukorambi dengan masyarakat Kelurahan Jumerto dan Banjarsengon di Kecamatan Patrang, dalam waktu setahun dua kali roboh yang juga membahayakan jiwa masyarakat," jlentreh Lulusan Akmil tahun 2001 ini. Dengan keberadaan jembatan baru yang nantinya menggunakan konstruksi dari sling, dengan kekuatan dan keselamatan lebih terjamin, dengan biaya yang lebih jauh efisien, yang sudah teruji di berbagai tempat di Indonesia, yang membentang di atas sungai hingga ratusan meter. "Sebagai akses baik pulang dan pergi ke sekolah, ke pasar dan ke puskesmas masyarakat tidak lagi berputar yang jauh, selain itu jiwa masyarakat terjamin keselamatannya," pungkasnya. Sementara, Tedi Ixdiana sebagai Ketua Satgas Ekspedisi 1000 jembatan gantung, Vertical Rescue Indonesia telah sukses membangun 130 jembatan gantung di 15 Provinsi di Indonesia. Ia ingin mewujudkan impiannya warga Hember bisa memanfaatkan jembatan gantung karya Tim Vertical Rescue Indonesia. "Pembuatan jembatan gantung ini biasanya dikerjakan paskabencana, selain itu untuk menembus batas sungai dengan biaya tidak terlalu besar dan efisien, cepat mengembalikan perekonomian masyarakat lancar paskabanjir bencana," jelas Tedi. Selain bertujuan cepat mengembalikan perekonomian masyarakat paskabanjir dan keselamatan masyarakat lebih terjamin, sambil menunggu anggaran pembangunan dari pemerintah, akses dan perekonomian masyarakat tetap jalan. Tedi Ixdiana asal Bandung menceritakan, sebelumnya pernah membangun jembatan terpanjang 160 meter yang menghubungkan Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Banjar, Jawa Barat. Dengan waktu 14 hari sudah bisa dilalui oleh masyarakat. Jembatan tercepat selesai dalam waktu 12 jam. Rata-rata pembangunan jembatan memakan waktu 7 - 14 hari. Menurut Suprapto, warga RT 2 RW 3, Dusun Krajan, Desa Klungkung, Kecamatan Sukorambi, pedagang sayur yang sehari-hari keliling ini menyampaikan banyak terimakasih pada Dandim 0824 Jember dan Danyonif Raider 509/BY yang aktif membantu masyarakat. "Kami sangat berterima kasih kepada jajaran TNI dan Polri yang sangat peka keluhan dan keselamatan masyarakat, baik ketika ada bencana anggota TNI dan Polri yang paling terdepan, yang kali ini merencanakan lagi untuk membuat jembatan gantung yang lebih nyaman," ungkap pedagang sayur keliling itu. (edy)

Tags :
Kategori :

Terkait