Suami Penyuka Dada Hler (1)

Kamis 05-08-2021,10:10 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

Rumput Tetangga Lebih Hijau

Andin (samaran) tidak menyangka bakal jadi korban pepatah yang dulu sempat dicemoohnya: rumput tetangga tampak lebih hijau daripada rumput sendiri. Faktanya kini, sang suami, sebut saja Arif, tergila-gila kepada rumput tetangga yang meng-ejah wantah dalam bentuk payudara. Pemiliknya tetangga baru sebelah kiri rumah, sebut saja Gladis. Sejak kepindahan Gladis, Andin merasakan perhatian Arif kepadanya berangsur-angsur menghilang. Terutama di atas ranjang. Arif yang awalnya sudah kurang begitu perhatian kini malah semakin acuh tak acuh. “Mulanya saya tidak tahu mengapa Mas Arif berubah. Setelah saya perhatikan, saya curiga melihat gerak-geriknya. Ternyata Mas Arif sering menikmati sosok perempuan tetangga sebelah,” kata Abah, pengacara Andin, menirukan keluhan kliennya. Kalimat tersebut disampaikan Abah di kantornya, kawasan Pengadilan Agama (PA) Surabaya, Jalan Ketintang Madya, beberapa waktu lalu. Menurut Abah, Andin mengetahui fakta tersebut secara kebetulan. Suatu saat Andin terbangun agak kesiangan. Dia terburu-buru ke dapur dan hendak masak. Saat itulah dia melihat suaminya amping-amping jendela samping rumah, mengintip keluar. Andin mengikuti arah pandang sang suami. Astaghfirullah, ternyata Arif sedang khusyuk mengikuti gerak-gerik Gladis yang sedang mengikuti irama musik: senam. Bagian-bagian tubuhnya jendal-jendul selaras dengan alunan musik. Dada dan bokongnya bergerak penuh power. Andin menyaksikan Arif berkali-kali menarik kapas panjang dan jakunnya bergerak naik-turun. Andin dengan sakit hati terpendam lantas meneruskan niatnya memasak di dapur. Saat itulah dia kembali menyesal menuruti kehendak orang tuanya dijodohkan vs Arif. Andin merasakan kehidupannya dengan Arif sangat hampa. Tidak ada romantisme di antara mereka. Senda gurau menjelang malam, apalagi malam Jumat—begitu gurauan teman-teman—tidak pernah dia rasakan. Andin lelalu melewatkan hari-harinya dalam suasana dingin. Ketika harus menikmati nafkah batin pun, hal itu dilakoni Andin seperti orang bego. Linglung. Bagaimana tidak, wong Arif memberikannya tanpa ekspresi. Seperti sekadar menjalankan tugas. Karena sikap suami yang ogah-ogahan itu, Andin jadi malas melayani Arif. Dia sama sekali lidak pernah minta jatah. Arif sendiri kira-kira hanya sebulan sekali minta dilayani. Itu pun tanpa ekspresi tadi. Andin sengaja ikut KB suntik agar tidak bisa hamil. Pikirnya, percuma hamil kalau suami mencampurinya dengan ogah-ogahan. Andin berencana menghentikan suntik KB-nya saat Arif sudah bisa serius. Namun sampai kepindahan Gladis, perubahan yang diharapkan Andin tidak juga kesampaian. Arif bahkan punya kebiasaan baru yang sangat menyakitkan Andin: mengintip tetangganya tersebut. Tidak hanya saat senam atau sedang menjemur pakaian atau menyirami kebun, apa pun gerak-gerik Gladis tidak pernah lepas dari sorot pandang Arif. Tentu dengan napas terengah-engah dan jakun naik-turun. (jos, bersambung)  
Tags :
Kategori :

Terkait