Lumajang, Memorandum.co.id - Kematian yang menimpa wanita muda berinisial S (29) yang ditemukan tewas dengan luka sayatan di pergelangan tangan sebelah kiri pada Rabu (21/7/2021) lalu hingga kini masih diselimuti teka-teki. Diberitakan sebelumnya bahwa wanita asal Desa Sukosari, Kecamatan Kunir tersebut ditemukan oleh suami sirinya yang juga merupakan mantan suaminya berinisial AS dengan posisi tergeletak tak bernyawa di kamar kos Dusun Bedok 1, Desa Tempeh Lor, Kecamatan Tempeh. Banyak yang menduga bahwa kematian korban diakibatkan tindakan bunuh diri. Akan tetapi santer beredar kabar bahwa korban meninggal dikarenakan penyebab lain. Karena sebelum kejadian, ada saksi yang mengatakan bahwa korban sempat cekcok dengan suami sirinya yang berinisial AS. Kapolsek Tempeh, Iptu Lugito saat dikonfirmasi memorandum.co.id, Jumat (23/7/2021), menyebutkan fakta baru bahwa dari hasil keterangan pihak medis RS dr. Haryoto Lumajang menyatakan, wanita tersebut tengah dalam kondisi hamil dan usai menjalani aborsi. "Iya memang benar, dari hasil keterangan pihak medis, wanita tersebut mengalami pendarahan yang diduga karena usai melakukan aborsi dengan kondisi plasenta bayi sudah terputus," ujarnya. Meski demikian, Lugito belum berani memastikan kematian korban bukan karena bunuh diri melainkan ada penyebab lain. Karena pihaknya kini sedang melakukan penyelidikan guna mengungkap misteri di balik kejadian tersebut. "Kita masih lakukan penyelidikan untuk bisa mengungkap jelas penyebabnya, mohon waktu," tandasnya. (Ani)
Kategori :