Mahasiswa UB Ciptakan CCTV Deteksi Pelanggar Prokes

Senin 12-07-2021,19:37 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin

Malang, memorandum.co.id - Lima mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) membuat inovasi Smart Mapping System for The Potential Spread of Covid-19 via CCTV on The Road Based on Computer Vision and Artificial Intelligence, Integrateed with Vehicle Number Data”. Sebuah alat bantu, untuk pendeteksi pelanggar protokol kesehatan. Mereka, Alfian Fitrayansyah (FT’19), Affan Affandi (FT’18), Akmal Adnan Attamami (FMIPA’18), Muchammad Nasyruddin Hakim (FT’18), dan Muhammad Lutfi Ardiansyah (FPIK’18). Sementara untuk pembimbing, adalah Raden Arief Setyawan, ST., MT. Pembuatan alat tersebut, berawal dari keresahan tim melihat banyaknya kasus COVID-19 yang semakin meningkat. Sementara kepedulian masyarakat terhadap pelaksanaan aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), penggunaan masker masih kurang. Memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang dipadukan teknologi CCTV. Inovasi tersebut dapat membantu dalam penanganan kasus penyebaran COVID-19. Cara kerjanya, menangkap wajah dan plat nomor pengemudi sepeda motor melanggar protokol kesehatan. "Hasil foto plat nomor pelanggar, dapat digunakan untuk melacak identitas pelanggar. Setelah didapat identitas pelanggar, data disingkronkan dengan data SIM dan dicek ke alamat pengendara motor," terang salah satu tim, Nasyruddin Hakum dari Teknik Sipil. Ditambahkannya, proses selanjutnya dilakukan pemetaan alamat pada identitas. Sehingga didapat sebagai daerah yang berpotensi Covid-19. Karena salah satu masyarakatnya tidak mematuhi protokol kesehatan saat di jalan. Setelah dipetakan daerah, pemerintah dapat melakukan tindakan preventif melakukan sosialisasi bahkan sanksi kepada pelanggarnya. Hal ini dapat membantu pemerintah, dalam menentukan kebijakan, tanpa menunggu data tingginya daerah yang terkena kasus Covid-19. Smart COVID-19, bahkan berhasil mendapatkan Gold Medal Awards diajang International Invention Competition For Young Moslem Scientists (IICYMS) 2021. Diikuti 157 tim dari 15 Negara. Mereka mendapat Special Awards dari Malaysia Innovation, Invention and Creativity Association (MIICA). “Saya berharap, dengan inovasi ini, dapat berdampak meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan. Selain itu, dapat mencegah secara dini persebaran Covid-19,” pungkas Alfian. (edr)

Tags :
Kategori :

Terkait