Camat Kenjeran: Kami Tetap Gelar Operasi Patuh Jam Malam

Minggu 11-07-2021,13:09 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin

Surabaya, memorandum.co.id - Sepekan pelaksanaan PPKM darurat di Surabaya diwarnai aksi gaduh dan ricuh. Itu terjadi di Jalan Bulak Banteng Suropati, Kelurahan Bulak Banteng pada Sabtu (10/7) malam. Diutarakan Camat Kenjeran Heni Indriati, seperti biasa, tiga pilar dari Satgas Covid-19 Kenjeran menggelar operasi patuh jam malam. Namun kedatangan mereka saat itu disambut penolakan oleh warga setempat. "Kejadiannya sekitar pukul 23.00. Kami menertibkan sampai semalam itu karena kondisi di Bulak Banteng padat, masih ada warkop yang buka. Namun warga yang ditertibkan bertindak anarkis," papar Heni kepada memorandum.co.id, Minggu (11/7/2021). Heni menyayangkan tindakan warganya ini. Bahkan sampai membuat kaca mobil patroli milik satpol PP pecah. Meski mendapat penolakan, Heni mengaku akan tetap melaksanakan operasi patuh jam malam hingga PPKM darurat tuntas. "Bersama tiga pilar kami akan tetap turun. Hari ini saya akan tetap menggelar operasi patuh jam malam. Ini semata-mata untuk menekan angka kasus Covid-19 di Surabaya agar kembali melandai," tegasnya. Selain itu, pihaknya juga sudah memberikan imbauan kepada ketua RT dan RW agar Kampung Tanggung Semeru dijalankan dan lebih digalakkan lagi. "Hal ini terjadi karena KTS tidak jalan, sehingga masih banyak warga yang berlalu-lalang. Jadi saya meminta ketua RT dan RW di wilayah Kenjeran untuk kembali menjalankan KTS. Saya juga sudah melaporkan hal ini kepada pak Wali Kota," jelasnya. Disinggung soal keresahan warga terkait penerapan PPKM darurat, Heni menjawab bahwa pemerintah sudah memberikan kelonggaran waktu yang cukup. Selain itu, bagi para pedagang kaki lima yang baru buka sore hari pihaknya mempersilakan berjualan sampai larut malam. Asal dibungkus dan tidak melayani makan di tempat. "Semalam yang protes ini dari pemilik warkop dan warga yang nongkrong. Apakah jam 5 pagi sampai jam 8 malam tidak cukup untuk sementara ini?" tandasnya. Seperti yang diketahui, dari video yang tersebar menunjukkan puluhan warga memenuhi Jalan Bulak Banteng Suropati. Massa berkerumun berteriak dan melawan petugas sembari melemparkan batu. (mg3)

Tags :
Kategori :

Terkait