Gubernur Jatim Ingatkan Stay at Home dan Bersatu Melawan Covid-19

Rabu 07-07-2021,16:03 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Surabaya, Memorandum.co.id - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Suharyanto dan Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta serta didampingi Sekdaprov, pejabat utama Polda Jatim dan pejabat utama Kodam V/Brawijaya memberikan imbauan kepada seluruh warga dan Muspika di Desa Sawotratap, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo, Rabu (7/7/2021). Gubernur Jatim Khofifah mengatakan, setiap selasa sore ada update yang dilakukan oleh BLC (Bersatu Lawan Covid). Ada 15 indikator epidipologis, diumumkan ada 20 kabupaten /Kota di Jawa Timur yang masuk zona merah, dan 18 zona oranye, minggu lalu masih ada satu zona kuning di Kabupaten Probolinggo, dan per Selasa kemarin sudah orange. "Ini artinya bahwa warning kepada kita semua, resiko tinggi itu ada di 20 kabupaten/kota resiko sedang ada di 18 kabupaten/kota. Zona merah yang kategori resiko tinggi dari 15 indikator epidiologis itu memberikan warning kepada kita semua, monggo stay at home pada posisi seperti ini, kecuali yang melaksanakan tugas kategori critical dan yang melaksanakan tugas kategori esensial," kata Khofifah. "Saya mengajak kembali hari ini bersama Pangdam, dan Kapolda, hari ini bersama Kajati, karena kita di Sidoarjo hari ini bersama Bupati Sidoarjo dan Sekda. Kita ingin mengajak seluruh masyarakat Jawa Timur, kembali menurut BLC (Bersatu Lawan Covid) yang dirilis setiap Selasa per kemarin ada 20 kabupaten/kota masuk zona merah," tambah Gubernur. Kalau zona merah berarti kategorinya resiko tinggi, 18 diantaranya masuk zona orange. Berarti masuk kategori resiko sedang. Tapi mobilitas masyarakat ini menjadi penting untuk kita sampaikan bersama. Sementara, Pangdam V/Brawijaya dalam kesempatan ini juga menjelaskan, mekanisme penanganan di pos PPKM darurat, desa ini sudah paham. Jadi tadi kami mendapat paparan bahwa saat ini ada 53 masyarakat desa Sawotratap ini yang isolasi mandiri gara-gara terinfeksi covid-19. "Langkah-langkahnya sudah betul bahwa yang ringan dan tanpa dijalani oleh kepala desa, oleh Babinsa, Babinkamtibmas, dan bidan desa tidak langsung dibawa ke rumah sakit, tapi dilakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing," jelas pangdam. (Mg6)

Tags :
Kategori :

Terkait