Surabaya, memorandum.co.id - Wakil Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Aning Rahmawati menyampaikan, bahwa peruntukkan bangunan cagar budaya bunker Tegalsari yang hendak difungsikan sebagai ruang display produk UMKM dan pelatihan, sebaiknya sudah melewati proses kajian. "Jadi saat saya tanya ke warga yang ada di Tegalsari, apakah representatif untuk kegiatan UMKM dan display produk, mereka mengatakan di sana memang banyak perkantoran dan dekat dengan jalan raya," urai Aning, Selasa (22/6/2021). Sehingga, menurut legislator PKS ini, yang perlu dilakukan berikutnya adalah penajaman. Artinya, saat gagasan UMKM diinisiasi, maka produk UMKM warga Surabaya harus benar-benar terfasilitasi di bunker Tegalsari. "Ketika UMKM tinggal di situ, kemudian memanfaatkan, maka diharapkan bisa mendapatkan kemanfaatan yang seluas-luasnya. Jangan sampai sepi," harapnya. "Maka pemkot perlu menuangkan upaya seperti promosi, koneksi, dan proses integralistik dengan membuat bunker Tegalsari sebagai kunjungan kerja. Sehingga produk-produk UMKM warga bisa mendapat perhatian," imbuhnya. Rencana bunker Tegalsari yang akan dimanfaatkan oleh disperindag ini diapresiasi oleh Aning, sebab sejalan dengan misi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang berusaha mengangkat laju perekonomian di tingkat UMKM dan pihaknya mengapresiasi. "Pemerintahan sekarang sudah bagus, mengangkat UMKM ini sebagai tema sentral pemulihan ekonomi. Dengan demikian, perlahan namun pasti perekonomian warga Surabaya yang sempat lumpuh akan kembali di jalur yang positif," pungkas Aning. (mg3)
Pemanfaatkan Bunker Tegalsari Harus Lewati Proses Kajian
Selasa 22-06-2021,08:23 WIB
Editor : Agus Supriyadi
Kategori :