Catut Nama Wawali Armuji, Tawarkan Pinjaman Dana Usaha

Minggu 30-05-2021,13:34 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin

Surabaya, memorandum.co.id - Facebook Wakil Wali (Wawali) Kota Surabaya Armuji dipalsu untuk modus penipuan pinjaman dana untuk usaha. Dengan mengaku orang nomor dua di Surabaya itu, pelaku menawarkan pinjaman dana usaha dari Kementerian Koperasi Pusat, di mana masyarakat hanya membayar separuh dari pinjaman dan mentransfer uang 5 persen dari pinjaman. Seperti yang dikatakan Meity, seniman Surabaya yang saat ini tinggal Driyorejo, Gresik. Ia sempat ditawari pinjaman dana usaha itu dari akun facebook atas nama Armuji melalui inbox. "Saya di inbox atas nama bapak Armuji, wawali," kata dia. Dia menawarkan program pemerintah, pertamanya tanya baik-baik kegiatannya apa ibu sekarang, saya jawab tetap siaran radio tapi tidak seperti dulu," ujar Meity, Minggu (30/5/2021). Tambah Meity, dia menawarkan ada program tetapi bukan pinjaman online atau online lainnya. "Saya ditawari nominal Rp 5 juta dan hanya bayar Rp 2,5 juta. Untuk sisanya dibayar pemerintah," jelasnya. Lanjutnya, setelah dikirim nomor WhatsApp (WA) orang di koperasi pusat, ia diminta segera mengirimkan KTP, kartu keluarga, dan bentuk usaha. "Kalau saya disuruh bayar dulu tidak bisa. Kalau sudah dikirim baru saya mau bayar, tapi orangnya tidak mau karena katanya sudah peraturan," jelasnya. Curiga dengan penawaran itu, ia lalu menghubungi Wawali Armuji. "Saya hubungi pak Armuji dan repot karena ada tamu. Nanti katanya dihubungi, tapi tidak dihubungi lagi," jelasnya. Pasca kejadian itu, semalam facebook miliknya tidak bisa dibuka."Waktu pulang siaran radio, facebook saya tidak bisa dibuka sampai hari ini," pungkas Meity. Sementara itu, Wawali Armuji menegaskan, bahwa itu adalah modus penipuan. Modus penipuan, itu sudah lama dan akun palsu," tegasnya. Disinggung soal akun facebook bergambar dirinya, Armuji menambahkan, bahwa foto bisa ambil dari google. "Nomor telepon palsu semua. Foto bisa ambil dari google, dan saya tidak pernah ada informasi itu sama sekali. Masyarakat harap berhati-hati," pungkas Armuji. (fer)

Tags :
Kategori :

Terkait