Sarat Inovasi Berbasis Lingkungan, SDN Benowo I Siap Hadapi Penilaian Adiwiyata Mandiri

Minggu 23-05-2021,19:54 WIB
Reporter : Ferry Ardi Setiawan
Editor : Ferry Ardi Setiawan

Surabaya, memorandum.co.id - SDN Benowo I tampaknya semakin dekat dengan penghargaan sekolah Adiwiyata Mandiri tahun ini. Hal itu setidaknya terlihat dari berbagai persiapan yang dilakukan pihak sekolah setahun belakangan. Tak hanya telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan, sekolah yang berada di Jalan Benowo Nomor 71, Kecamatan Pakal, Surabaya itu juga sarat akan inovasi berbasis lingkungan. "Kami terus berbenah setahun terakhir atau sejak kami bertekad untuk maju ke Adiwiyata Mandiri. Pada prinsipnya kami telah siap, dan semoga hasilnya juga akan maksimal," ujar Kepala Sekolah SDN Benowo I Memet Juniardi, Minggu (23/5/2021). Sie Kurikulum SDN Benowo I, Arsyitarohmatul Laili mengatakan, bahwa SDN Benowo I telah memenuhi berbagai persyaratan yang ditentukan, mulai memiliki sekolah binaan hingga pemenuhan pokja dan inovasi. "Salah satu syaratnya kan harus sudah memiliki minimal dua sekolah binaan dan mengantarkan ya hingga lolos Adiwiyata tingkat kota. Ada enam sekolah binaan kami, di antaranya SDN Benowo III, SDN Lidah Wetan IV. Selain itu tiga sekolah masuk dalam 10 besar Adiwiyata Kota yaitu SDN Pakal I, SDN Lidah Kulon IV, SDN Dukuh Kupang II, serta SDN lidah Kulon III menjadi juara 1 Adiwiyata Kota," beber Laili. Laili menyebutkan, bahwa dalam Adiwiyata Mandiri terdapat penilaian tentang identifikasi masalah lingkungan yang ada di sekolah sebagai isu lokal serta bagaimana pengembangan potensinya. "Permasalahan dan isu lokal yang ada di sekolah kami adalah sampah dan air dan dari sana kami membuat inovasi pengelolaan sampah. Sampah organik kami manfaatkan sebagai kompos dan sampah nonorganik kami daur ulang untuk dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan tangan," ungkapnya. Menariknya, SDN Benowo I melakukan langkah konservasi atau penghematan air, di mana bekas air wudlu dialirkan ke ipal untuk menyiram tanaman. Selain itu juga ada tandon tadah air hujan, sehingga dapat termanfaatkan untuk banyak kebutuhan. "Di kawasan hutan sekolah kami, juga kami manfaatkan sebagai taman bunga dan kebun untuk budidaya jamur. Berbagai inovasi ini semoga memberikan nilai lebih saat penilaian nanti," harap Laili. Tak hanya itu, SDN Benowo I juga memaksimalkan potensi sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki. Melalui Pangeran dan Puteri Lingkungan Hidup, tercipta berbagai inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Pangeran Puteri Lingkungan Hidup merupakan program yang diselenggarakan oleh Tunas Hijau selaku organisasi lingkungan hidup non-profil yang bermaskas di Surabaya dan bekerjasama dengan Pemerintah Kota Surabaya. "Siswa-siswa SD dan SMP diajak untuk mencintai lingkungan. Agar terpilih sebagai Pangeran dan Puteri Lingkungan Hidup ini ada syaratnya, harus punya satu proyek yang berkaitan dengan lingkungan," terang Fifitri Arrozik, Guru Pembimbing Pangeran Puteri LH SDN Benowo I. Syafina Aulia Fitri, adalah Puteri Lingkungan Hidup SDN Benowo 1 dengan proyek budidaya tumbuhan tomat, telah berhasil membudidayakan 1.327 tanaman tomat sekaligus mengolahnya menjadi 6 produk. Di antaranya mi tomat, stik tomat, puding tomat, tomat rasa kurma, cendol tomat, dan sabun herbal tomat. "Produk yang kami unggulan adalah sabun herbal tomat. Ke depannya kami akan memproduksi sabun tersebut dan dibagikan kepada masyarakat guna mendukung program mencuci tangan demi mencegah penyebaran Covid-19," papar Fifitri. Menariknya, Syafina telah berhasil menyosialisasikan proyeknya kepada kurang lebih 625 masyarakat sekitar sekolah dan tempat tinggalnya baik secara offline dan online. Bahkan, pengembangan proyek selanjutnya akan membudidayakan 5.000 tanaman tomat. "Sangat senang dan bangga. Saat sosialisasi saya tidak malu karena juga ditemani ibu dan guru," ungkap Syafina, siswa kelas 4 SDN Benowo I ini. (mg-1/fer)

Tags :
Kategori :

Terkait