Lamongan, memorandum.co.id -
Meskipun sudah dikeluarkan kebijakan larangan mudik saat Libur Lebaran Tahun 2021, namun dari data yang dihimpun terdapat 1,4 juta masyarakat yang masih melakukan mudik.
Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Joko Widodo saat memberikan pengarahan kepada seluruh Kepala Daerah se-Indonesia yang dilakukan secara virtual, Senin (17/5).
“Dari hasil survey yang dilakukan, jika mudik tidak dilarang aka nada 33% atau sebanyak kurang lebih 89,1 juta masyarakat yang akan melakukan mudik. Jumlah tersebut turun menjadi 11% atau sebanyak 29,7 juta masyarakat yang masih ingin mudik meskipun terdapat kebijakan dilarang mudik. Setelah dilakukan sosialisasi turun menjadi 7% atau sebanyak 18,9 juta. Dan setelah dilakukan penyekatan masih terdapat 1,1% yang tetap melakukan mudik atau sebanyak 1,4 juta masyarakat,” ungkap Jokowi.
Menurutnya, meskipun dirasa sedikit secara prosentase tetapi hal tersebut masih harus diwaspadai terutama pada 15 propinsi yang saat ini mengalami tren kenaikan yakni Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Jambi, Babel, DKI Jakarta, Maluku, Banten, NTB, Malut, Kalteng, Sulteng, Sulsel dan Gorontalo.
Jokowi juga menambahkan data kenaikan mobilitas masyarakat yang naik signifikan di libur lebaran yakni sebesar 38,42 sampai 100,8%. Beliau menghimbau untuk menutup tempat wisata pada wilayah zona orange dan merah. Perketat protokol kesehatan dan menempatkan petugas satgas Covid 19 pada tempat wisata zona hijau dan zona kuning.
Beliau juga menekankan kepada seluruh masyarakat agar tidak lengah dan tetap menerapkan protokol kesehatan apalagi sudah terdapat varian baru Covid 19 yang sudah masuk di Indonesia.
“Segera dilakukan karantina sehingga tidak menular kepada yang lain. Jumlah kasus aktif di Indonesia saat ini sudah mengalami penurunan dari puncaknya di 5 Februari sebelumnya yakni turun sebesar 48% hanya tinggal 90.800 kasus aktif. Berkaca pada negara tetangga Malaysia dan Singapura yang saat ini kembali mengalami kenaikan, semoga kita bisa menjaga mengendalikan penularan Covid 19 tetap turun,” Harap Jokowi.
Bed Occupancy Ratio (BOR) Nasional saat ini yakni 29,9% turun dibandingkan September 2020 yang lebih dari 90%. Keterisian pasien di Wisma Atlet juga sudan turun tinggal 15,5% per 17 Mei ini.
Di sisi perekonomian, Jokowi ingin krisis ekonomi akibat pandemi ini segera berakhir, Beliau menginginkan terjadi pertumbuhan ekonomi yang positif di kuartal II tahun 2021 ini dengan target di atas 7%.
“Sebelum pandemi di kuartal I 2020 pertumbuhan ekonomi 2,97%, turun menjadi -5,32% di kuartal II, naik sedikit demi sedikit di kuartal III menjadi -3,49%, -2,19% di kuartal IV. Kuartal I 2021 -0,74% dan saya menginginkan di kuartal II ini naik di atas 7%,” Harap Jaokowi.
Beliau mengatakan bahwa seluruh kepala daerah memiliki tanggungjawab yang sama untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional, semua tergantung kerja keras kita semua.
“Semoga apa yang disampaikan hari ini bisa menjadi basis data sehingga bisa mengendalikan penularan Covid 19 dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia,” Harap Jokowi.
Pengarahan yang dilakukan secara virtual tersebut dihadiri oleh Bupati YES beserta jajaran Forkopimda Kabupaten Lamongan dan seluruh Asisten Lingkup Pemkab Lamongan di Comman Center Pemkab Lamongan. (*/gus)