Dijanjikan Surga Ar Rayyan

Jumat 07-05-2021,12:12 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

Puji syukur kepada Allah SWT karena menempatkan kita dalam bulan penuh kemuliaan, penuh Rahmat, bulan penuh hamparan makrifat. Habib Muhammad mengatakan, semoga di Ramadan ini, menjadikan kita semua, seseorang yang nantinya setelah keluar dari pintu Ramadan diampuni dosa-dosa kita oleh Allah. Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Ar Roudloh ini menjelaskan  sebagaimana dijanjikan Nabi Muhammad oleh Allah, bahwa setiap orang yang berpuasa, keluar dari Ramadan kemudian puasanya diterima maka tidak ada dosa (suci) bagaikan bayi yang baru dilahirkan. Nabi Muhammad bersabda dalam hadisnya “Inna fil jannati baaban yuqoolu lahur royyaanu yadkhulu minhush shooimuuna yaumaul qiyamaati”. Artinya “Sesungguhnya di surga terdapat pintu yang disebut Ar Rayyan. Di dalamnya masuklah orang-orang yang berpuasa pada hari kiamat". Oleh karenanya, orang mukmin yang sejati saat dia benar-benar masuk ke dalam bulan Ramadan, akan berangan-angan agar dirinya masuk ke dalam surga bernama surga Ar Rayyan. Namun di dalam berpuasa ini, masih kata Habib Assegaf untuk bersabar dalam menjalankannya. Karena saat menjalani Ramadan, Allah akan menguji kita dengan berbagai macam ujian. Bukan hanya lapar dan dahaga saja yang akan kita rasa. Allah juga akan memberikan petik-petik dari macam bentuk ujian entah itu apapun bentuknya. Tapi ingat, imbuh Habib Assegaf, siapapun orang yang bersabar dalam menjalankan puasanya, Allah akan memberikan pahala saat dia wafat tanpa ada hisab. "Hendaknya kita bersemangat di saat menghadapi puasa Ramadan. entah itu dahaga, kelaparan. Apakah capek, badan lelah saat kita bekerja, di situ kita diuji tingkat kesabaran oleh Allah," kata Habib Assegaf. Ketika kita sabar, di tengah dahaga, lapar, atau sakit, imbuhnya, maka Allah akan menjanjikan melewati yaumul hisab (tanpa dihisab). Oleh karenanya pahala yang manalagi yang lebih besar dari pada Ramadan. Kesusahan di dunia hanya sementara, lapar, dahaga, atau kesusahan menjalani kehidupan di dunia, itu hanya sementara dan ada batasnya. Namun alangkah indahnya saat kita nanti di akhirat, ternyata Allah menakdirkan kita melewati yaumul hisab. Semoga Allah menjadikan seseorang yang sabar dan tetap berharap sembari meningkatkan rasa sabar. Jangan melewatkan Ramadan dengan bermalas-malasan. "Sebab kata Nabi Muhammad SAW, orang yang beruntung itu semakin baik dari hari sebelumnya. Dan keluar dari Ramadan seperti bayi yang baru dilahirkan oleh ibunya. Wallahu a'lam bissawab," pungkas Habib Assegaf. (rio/nov)

Tags :
Kategori :

Terkait