Disbun Jatim Genjot Produktivitas Kopi Arabika

Senin 08-07-2019,13:35 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin

SURABAYA -  Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur  mendorong pengembangan budi daya kopi arabika di kalangan petani. Kepala Disbun Jatim Karyadi menyebutkan, salah satu faktor Disbun Jatim mendorong pengembangan kopi arabika adalah harga yang tinggi. "Arabika nilainya lebih tinggi, yaitu Rp 75 ribu per kilo yang masih biji. Yang roasting Rp 100 ribu lebih. Kalau robusta yang biji Rp 30 ribu, yang sudah roasting Rp 60-70 ribu," kata Karyadi, Senin (8/7). Pada tahun 2018 sendiri, Karyadi menyebutkan petani Jawa Timur mampu memproduksi 6.829 ton kopi arabika. Untuk kopi robusta, petani kopi di Jawa Timur bisa memproduksi 31.017 ton. "Permintaan kopi Arabika ini sangat tinggi terutama untuk diekspor, kalau permintaan lokal memang yang lebih banyak masih kopi Robusta," ucapnya. Karyadi menjelaskan, pada tahun 2020 diprediksi konsumsi kopi dunia mencapai 9.96 juta ton. Dengan prediksi tersebut, ia mengatakan akan terjadi defisit produksi, karena produksi kopi stagnan pada angka lebih kurang 9 juta ton. "Untuk itu kami terus menggenjot budi daya kopi arabika karena potensi pasar internasional sangat tinggi, tapi bukan berarti produksi robusta kita abaikan karena permintaan lokal kita masih robusta," pungkasnya.(why/udi)

Tags :
Kategori :

Terkait