Kediri, memorandum.co.id - Pemerintah Kota Kediri bersama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri menggelar sidak pasar dan menggelar pasar murah, salah satunya di Kelurahan Bandar Lor Kecamatan Mojoroto Kota Kediri, Rabu (5/5/2021).
Pelaksanaan operasi pasar ini dilakukan untuk menjaga stabilitas harga-harga kebutuhan pokok sehingga inflasi di Kota Kediri selalu terjaga. “Kalau inflasinya terjaga lalu masyarakatnya juga cara berbelanjanya juga bijak. Maka, Insya Allah inflasi di Kota Kediri terjaga terus," ujar Mas Abu, sapaan akrab Walikota Kediri, saat memantau jalanya pasar murah.
Sambung Mas Abu, tim TPID Kota Kediri akan terus melakukan update data setiap harinya. Karena mendekati Hari Raya Idul Fitri harga cenderung melonjak. “Maka dari itu untuk menjaga stabilitas harga diadakan operasi pasar yang sudah menjadi tradisi kalau ada lonjakan-lonjakan harga dilakukan operasi pasar,” sambungnya.
Disela-sela acara pasar murah, Mas Abu memberikan memberikan arahan dan imbauan pada masyarakat agar belanja dengan bijak.
“Kami imbau agar masyarakat berbelanja dengan bijak, belanja sesuai kebutuhannya tidak perlu melakukan aksi borong. Semisal, kalau gula butuhnya hanya 3 kg jangan beli 5 kg atau 10 kg," imbau Mas Abu.
Sementara itu Kepala Disperdagin Kota Kediri Tanto Wijohari yang turut memantau jalanya pasar murah mengatakan, operasi pasar telah dimulai sejak 27 - 30 April, dilanjutkan lagi 3 - 5 Mei di 18 Kelurahan.
Komoditas yang dijual beras kemasan 5 kg dijual Rp 45.000, gula Rp 10.500 per kg, minyak goreng Rp 11.250 per liter, dan telur Rp 18.500 per kg.
Dalam pasar murah kali ini setiap warga dibatasi pembeliannya yakni, beras 2 kantong kemasan 5 kg, 2 kg telur, 2 kg gula dan 2 liter minyak.
“Sejauh ini tidak ada kendala. Kesadaran masyarakat akan protokol kesehatan bagus. Kami juga sediakan hand sanitizer, masker, dan petugas kesehatan dari dinkes," jelasnya. (Mis)