Jelang PTM Juli, Pemkot Kebut Asesmen Sekolah

Minggu 02-05-2021,19:11 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin

Surabaya, memorandum.co.id - Pemkot Surabaya melalui dinas pendidikan (dindik) mengebut persiapan pembelajaran tatap muka (PTM) Juli mendatang bersamaan dengan tahun ajaran baru. Salah satunya dengan cara melakukan asesmen terhadap sekolah baik SD maupun SMP di Surabaya agar saat siswa masuk nanti merasa aman. Seperti yang dikatakan Plt Kabid Sekolah Menengah Dindik Kota Surabaya Aji Tri Nugroho, bahwa kali pertama yang dipersiapkan dari sisi sekolah dulu. Rencananya minggu depan akan dilakukan asesmen terhadap 300 SD atau SMP negeri dan swasta. “InsyaAllah yang sudah kami kirim datanya ke linmas, 300 sekolah yang sudah menyatakan siap dan akan dilakukan asesmen,” jelas Aji, Minggu (2/5). Tambah Aji, dengan jumlah 300 sekolah itu akan selesai sekitar seminggu.  “Ini berjalan terus. Sekolah sedang menyiapkan, kemudian lapor kami, dan akan dilakukan asesmen berikutnya. Jadi asesmen 300 sekolah selesai dan akan dilanjutkan sampai semuanya selesai,” jelas Tri. Dengan jumlah sekolah di Surabaya sekitar 1.000 sekolah itu diharapkan pada Juli semuanya bisa PTM. “Itu harapannya. Kami menyampaikan ke sekolah untuk mulai mempersiapkan semuanya dari kesiapan sarana, cuci tangan. Bahan penerapan protokol itu yang menjadi syarat utama paling penting untuk pelaksanaan PTM,” ujarnya. Meski nantinya PTM itu digelar Juli, namun tetap melakukan simulasi dulu. “Ini memastikan bahwa protokolnya itu berjalan,” tambahnya. Aji menjelaskan, untuk siswa SD akan dicoba kelas 6. Ini tidak terlepas bahwa siswa kelas 6 mudah diberi penjelasan terkait protokol kesehatan. “Misalnya tidak boleh berpelukan, saling bersentuhan. Nanti kita evaluasi lagi. Untuk SMP sudah berjalan, untuk simulasi dilanjutkan ke kelas 8, karena untuk tahun ajaran ini mereka sudah kelas 9,” tegas Aji. Pihaknya juga berkoordinasi dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bahwa guru wajib divaksin dulu sebelum PTM dilakukan. Terhadap anak-anak secara rutin bisa rapid test atau kalau orang tua concert bisa swab.  “Itu tidak wajib. Genose untuk anak kecil juga sulit,” ujarnya. Nantinya, proses PTM akan berlangsung tiga jam dan untuk pembagian siswa yang masuk tergantung kemampuan sekolah masing-masing.  “Bisa menggunakan shift atau hari berikutnya,” jelas Aji. Jika ada guru yang mempunyai komorbid, maka dia harus memberikan materi pelajaran dari rumah.“Jadi sekolah harus mengatur jadwal tersebut. Karena yang wajib datang saat PTM adalah guru yang sudah divaksin,” pungkas Aji. (fer)

Tags :
Kategori :

Terkait