Probolinggo, memorandum.co.id - Polsek Tongas, Polres Probolinggo Kota, mewajibkan semua keluarga penerima manfaat (KPM) disiplin protokol kesehatan ketika mencairkan bantuan pangan non tunai (BPNT). Kali ini, pendampingan, pemantauan pendistribusian BPNT berlokasi di Desa Bayeman Kecamatan Tongas Kabupaten Probolinggo. Bantuan tersebut berupa paket sembako senilai Rp110 ribu dalam bentuk beras 15 kilogram, telur 1 kilogram, daging ayam 1/2 kilogram, tempe, sayur, dan buah kepada penerima sejumlah 1.239 orang. "Maka sangat tepat, jika kehadiran kepolisian ikut berperan dalam pendampingan, pemantauan pendistribusian, serta mengedukasi warga penerima BPNT agar mereka disiplin memetuhi protokol kesehatan," tandas kapolsek. Menurutnya, program BPNT dari Kementerian Sosial RI tersebut bertujuan membantu warga berpenghasilan rendah mendapatkan gizi seimbang, di samping mendorong kegiatan pemberdayaan ekonomi rakyat di era new normal serta memberi akses jasa keuangan bagi mereka. "Bantuan pangan non tunai dari pemerintah pusat melalui Kemensos diberikan kepada keluarga penerima manfaat bukan berupa uang tunai melainkan dalam bentuk barang sembako, setiap KPM dapat mengambil paket sembako di e-warung," ucap Gendut Wijayadi. Salah seorang pendamping Desa Bayeman, Luluk mengatakan, terdapat 1.239 warga di lingkungannya yang terdata dalam daftar keluarga penerima manfaat. Mereka setiap bulan datang ke warungnya untuk menerima bantuan paket sembako. "Bantuannya berupa beras, telur, daging, sayur dan buah. Namun setiap bulan jenis daging, sayur dan buahnya berbeda-beda," terangnya. Untuk memudahkan pendistribusian paket sembako tersebut, pihaknya membuat grup WhatsApp yang beranggotakan KPM. Sehingga, jika alokasi BPNT sudah dikirim dapat langsung menginformasikan kepada warga agar segera mengambil di toko miliknya. "Kami juga selalu mengingatkan kewajiban mematuhi protokol kesehatan bagi warga, agar masyarakat bisa terhindar dari terpapar covid-19," pungkasnya.(mhd).
Kategori :