Istri 1 Kurang, Istri 2 Bermasalah; Terus Gimana? (1)

Jumat 09-04-2021,10:10 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

Yang Pertama Salihah, Yang Kedua Lebih Salihah

Abdul (nama samaran) memang lelaki yang tidak bersyukur. Sudah diberi Allah pendamping yang supel, pintar, rajin dan sangat salihah bernama Habibah (nama samaran), ia masih saja nekat berpoligami. Kehidupan rumah tangga Abdul awalnya sangat bahagia. Apalagi Habibah telah memberinya seorang putra dan seorang putri. "Rumah tanggaku sangat bahagia, hingga suatu hari diuji Allah. Aku jatuh cinta lagi kepada seorang gadis yang sangat cantik dan lebih muda. Sebut saja Siti," kata Abdul. Ada satu hal yang lebih membuat Abdul semakin kuat ingin menikahi Siti. Yaitu, dia salihah dan bersedia jadi istri kedua. "Akhirnya aku putuskan menikahi Siti, dan itu aku sudah memberi tahu Habibah. Tapi ia tidak menjawab. Hanya diam," ucapnya. Memang Habibah hanya menunduk saat mendengar keinginan Abdul. Tetapi, sebagai seorang wanita, tentu Habibah tak ingin ada madu di rumah tangganya. "Yang kulihat hanya air mata yang tiba-tiba jatuh saat kusampaikan itu. Aku tak peduli. Toh nanti juga dia akan menerima," ujar Abdul. Kemudian terjadilah pernikahan antara Abdul dan Siti. Awalnya memang agak susah, tapi lama kelamaan akhirnya baik-baik saja. "Habibah sedikit berubah jadi lebih pendiam," terangnya. Waktu terus bergulir. Tidak terasa Abdul sudah membina rumah tangga dengan Siti lebih dari setahun. Mereka dikaruniai seorang anak. "Sekarang berusia enam bulan. Habibah tidak banyak berubah," jelasnya. Hari-hari terus bergulir. Abdul mulai bosan dan jenuh, sehingga terjadilah badai dalam keluarganya. Abdul ingin menceraikan salah satu dari istrinya. "Akhirnya terjadi pertengkaran dalam keluargaku dan jatuhlah talakku kepada Habibah," kata dia. Abdul sengaja membiarkan kedua anaknya ikut Habibah. Dia sudah yakin anak-anak itu pasti akan memilih Habibah. (mg5/jos, bersambung)     Pembaca yang punya kisah menarik dan ingin berbagi pengalaman, silakan menghubungi nomor telepon / WA 0821 3124 22 88 . Bisa secara lisan maupun tulisan. Kisah juga bisa dikirim melalui email yulisb42@gmail.com. Terima kasih  
Tags :
Kategori :

Terkait